Jumat, 21 November 2025


Hal itu disampaikan saat mengisi kuliah umum di Auditorium UMK, Jumat (15/9/2017. Menurut dia, cara ini juga bisa dipakai mahasiswa supaya tak termakan berita hoax.

"Caranya mudah, pertama yaitu dengan melihat konten berita yang dibuat. Jika berita tersebut saat dibaca menimbulkan kebencian. Bisa jadi berita tersebut merupakan berita hoax," katanya saat mengisi kuliah umum.

Baca Juga: Begini Cara Kapolda Jateng Usir Kemiskinan dari Indonesia

Hal lain yang juga menjadi indikasi adalah adanya berita yang modelnya hujatan. Berita tersebut ditandai dengan editan pada gambar, termasuk merubah gambar orang-orang besar seperti presiden.

Saat menjumpai hal semacam itu, kata dia, baiknya langsung dihapus. Hal itu bisa menyelamatkan pembaca lain agar terhindar dari beredarnya berita hoax. 
"Jangan malah di-share ke grup yang nantinya semua temannya membaca. Kemudian temannya share lagi. Akibatnya beritanya hoax menyebar luas dan memakan banyak korban," imbuh dia.Baca Juga: Kapolda Jateng Isi Kuliah Umum di UMKKarena itu, dia mengajak mahasiswa agar lebih kritis untuk menyikapi adanya berita yang tak benar. Selain dianggap faham informasi, mahasiswa sering melakukan kajian yang bisa dipertanggungjawabkan.”Nah, dari situ saya yakin mahasiswa bisa memilah. Paling tidak mengecek berita tersebut di media-media yang terdaftar di dewan pers,” tandasnya.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler