Kamis, 20 November 2025


Seperti diungkap M Rizal Arifuddin, siswa kelas 10 Madrasah Aliyah TBS. Puisi berjudul indahnya perdamaian sengaja dibuat olehnya untuk pementasan FASBuK di Auditorium UMK Rabu (20/9/2017) malam.

"Puisi ini juga diciptakan untuk mengajak sesama berdamai, sehingga dalam sebuah negara tak ada permusuhan, kekerasan dan tercipta kedamaian," katanya kepada MuriaNewsCom

Menurut dia, belakangan ini santer terdengar kabar adanya kekerasan di Rohingya di Myanmar. Akibat kekerasan tersebut negara menjadi bergejolak dan jauh dari kata damai. Padahal, diakui atau tidak, damai tentu sangat indah.

Seperti kalimat dalam puisi "Damai, indahnya perdamaian, ciptakanlah perdamaian, pasti tenteram hidup ini.
Sementara, panitia pementasan Arfin menyebut, Forum Apresiasi Sastra dan Budaya Kudus (FASBuK) yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation bekerjasama dengan HMP SI Universitas Muria Kudus  pertunjukan musik, puisi, dan diskusi dengan menghadirkan tema “Lantunan Kedamaian”."Puisi seringkali memuat beberapa pesan dan kesan yang mendalam pada setiap daya tangkap beberapa orang, melalui kata demi kata Sang Penyair akan mengungkapkan segala daya imajinasi kreatif yang ditujukan pada suatu keadaan atau perasaan tertentu," ujarnya

KrogerFeedback Fuel Points win for free

Bertepatan dengan tanggal 21 September yang merupakan Hari Perdamaian Dunia, para penyair muda ini akan membawakan puisi karya mereka yang sesuai dengan tema bulan ini “Lantunan Kedamaian“ berisi tentang sajak-sajak yang akan memberikan makna luas tentang indahnya persatuan dan kesatuan.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler