Pegunungan Muria Kawasan Abiyoso Terbakar
Faisol Hadi
Jumat, 22 September 2017 18:06:14
Kepala BPBD Kudus Bergas C Penanggungan mengatakan, saat ini sudah dilakukan penyisiran lokasi kebakaran dengan menggunakan dron. Hasilnya, hingga Jumat (22/9/2017) sore, panjang lahan pegunungan yang terbakar mencapai satu kilometer.
"Untungnya yang terbakar bukanlah hutan muria, melainkan semak-semak yang ada di pegunungan. Jadi kondisi masih cukup aman," katanya kepada MuriaNewsCom
Menurut dia, yang bisa dilakukan kini hanya memantau lokasi kebakaran saja. Karena, upaya pemadaman akan sangat sulit lantaran membutuhkan waktu berjam-jam untuk tiba di lokasi kebakaran. Selian itu, medan yang dilalui juga cukup terjal sehingga susah membawa alat pemadam
Saat ini, lanjut dia, komunikasi dengan pihak perhutani dan instansi terkait nasih digalakkan guna memantau perkembangan lebih lanjut kondisi pegunungan. Jika lahan yang terbakar makin meluas dan mengancam masyarakat di Desa Rahtawu, Gebog, maka langkah yang dilakukan adalah pemadaman darurat."Seperti kalau sudah mendekati pemukiman warga, maka harus dipadamkan. Atau minimal sudah dekat dengan perkebunan warga juga akan diambil tindakan,” jelasnya.Pihaknya menunggu hingga besok pagi perkembangan pegunungan yang terbakar. Bahkan direncanakan ada relawan yang naik gunung, untuk memastikan perkembangan di sana.
Editor: Supriyadi
Murianews, Kudus - Panas hebat yang melanda Kabupaten Kudus memicu kebakaran pegunungan Muria, kawasan Pendakian puncak Abiyoso. Kebakaran terjadi mulai pagi tadi. Kini luas lahan yang terbakar semakin meluas.
Kepala BPBD Kudus Bergas C Penanggungan mengatakan, saat ini sudah dilakukan penyisiran lokasi kebakaran dengan menggunakan dron. Hasilnya, hingga Jumat (22/9/2017) sore, panjang lahan pegunungan yang terbakar mencapai satu kilometer.
"Untungnya yang terbakar bukanlah hutan muria, melainkan semak-semak yang ada di pegunungan. Jadi kondisi masih cukup aman," katanya kepada MuriaNewsCom
Menurut dia, yang bisa dilakukan kini hanya memantau lokasi kebakaran saja. Karena, upaya pemadaman akan sangat sulit lantaran membutuhkan waktu berjam-jam untuk tiba di lokasi kebakaran. Selian itu, medan yang dilalui juga cukup terjal sehingga susah membawa alat pemadam
Saat ini, lanjut dia, komunikasi dengan pihak perhutani dan instansi terkait nasih digalakkan guna memantau perkembangan lebih lanjut kondisi pegunungan. Jika lahan yang terbakar makin meluas dan mengancam masyarakat di Desa Rahtawu, Gebog, maka langkah yang dilakukan adalah pemadaman darurat.
"Seperti kalau sudah mendekati pemukiman warga, maka harus dipadamkan. Atau minimal sudah dekat dengan perkebunan warga juga akan diambil tindakan,” jelasnya.
Pihaknya menunggu hingga besok pagi perkembangan pegunungan yang terbakar. Bahkan direncanakan ada relawan yang naik gunung, untuk memastikan perkembangan di sana.
Editor: Supriyadi