Rabu, 19 November 2025


Mastaman (80), warga Desa Kedungsari RT 4 RW 4 Gebog, mengatakan kalau keberadaan Tenun Kudus sebenarnya sudah ada sejak konolial Jepang saat menjajah Indonesia. Karena, saat dia menikah sekitar tahun 1955, sudah banyak pengerajin tenun.

"Sudah ada sejak belanda ada tenun Kudus. Banyak pengerajin yang membuat tenun Kudus, saat itu jumlahnya sudah ada puluhan," katanya kepada MuriaNewsCom saat ditemui, Selasa (31/10/2017).

Menurut dia, hingga tahun 70-80 an Tenun Kudus mulai  jarang dibuat bahkan tak ada penerusnya. Hingga kini Tenun Kudus hanya tinggal sejarah bagi masyarakat Kudus, khususnya di kawasan Gebog.

Punahnya Tenun Kudus, kata dia disebabkan tidak ada yang mau melanjutkan pembuatan. Masyarakat lebih memilih bekerja dalam pabrik dengan gaji tetap ketimbang menjadi penenun Kudus.Akhirnya, lanjut dia, regenerasi tak ada untuk Tenun Kudus. Hingga kini, sudah tak ada lagi yang bisa menenun. Bahkan  dia yang dulunya merupakan pengerajin tenun Kudus juga sudah angkat tangan lantaran keterbatasan penglihatan."Alatnya saja sekarang sudah tak ada, sudah hancur. Jadi tak bisa membuat lagi Tenun Kudus," ungkap dia.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar