Kamis, 20 November 2025


Dia mengatakan, kelangkaan pupuk yang dikukuhkan petani bukan dari penjual pupuk atau dari toko dan distributor. Namun lebih kepada pasokan yang datangnya juga sangat terbatas.

"Pupuknya hanya datang sedikit-sedikit saja. Jadi jumlah yang sedikit itu, harus dibagi kepada para petani yang ada," katanya kepada wartawan Sabtu (4/11/2017).

Ia menyebutkan, dalam sekali kirim, jumlah pupuk hanya dua ton. Jumlah tersebut pun harus dibagi kepada sejumal petani. Itupun jumlahnya masih kurang saat didistribusikan 

"Saat ini sudah habis lagi, karena kemarin langsung dibagi satu kwintal per petani. Padahal beberapa juga meminta satu kwintal lebih. Bisa dilihat di gudang pupuk, " ujarnya.
Dia menjelaskan, pupuk yang dikirim memang terbilang sedikit. Hal itulah yang membuatnya bingung saat petani datang ke sana untuk membeli dan habis. Padahal pupuk yang didistribusikan jumlahnya memang terbatas.Dia menambahkan, bahwa pupuk yang diterimanya hanya dijual untuk warga Margorejo saja. Meskipun, banyak pula petani luar desa yang datang kesana untuk mendapatkan pupuk bersubsidi itu."Saya tak berani menjual ke warga luar, karena pasokan memang terbatas. Kalau untuk masyarakat disini saja kurang, bagaimana dengan luar desa," jelas dia.Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler