Teater Minatani Pati Pentaskan Karyanya di UMK Malam Ini
Faisol Hadi
Sabtu, 9 Desember 2017 17:02:02
Lakon yang dibawakan itu sendiri merupakan hasil dari adaptasi naskah berjudul Buried Child yang ditulis pada tahun 1979 oleh Sam Shepard penulis terkemuka Amerika. Naskah itu kemudian diterjemahkan oleh Lacahya dan kemudian diadaptasi kembali.
Kata "Widji" yang berarti biji itu sendiri menjadi gagasan pokok dalam pertunjukan teater yang bakal dibawakan. Sutradara pertunjukan, Beni Dewa, mengatakan, lakon Widji merupakan gambaran kondisi masyarakat dalam skala kecil yakni keluarga, imbas dari perubahan sosial masyarakat agraris menjadi industri.
“Dalam membawakan naskah ini memang ada sejumlah tantangan. Apalagi dalam balutan pertunjukan realis, Sam Shepard dikenal sangat kental dengan nuansa absurditas,”ujarnya.
Tak hanya itu, dalam naskah yang dibawakan dalam pertunjukan yang didukung oleh Djarum Foundation tersebut juga memiliki ciri yang kuat. Yakni konflik yang ada pada kekuatan kata-kata bukan sekadar pada pengadeganan.
“Inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi kami bagaimana membawakan pementasan ini agar pesannya dapat tersampaikan,”ujarnya.Diharapkan dengan adanya pementasan itu bisa turut menjadi pilihan baru dalam pewarnaan panggung teater Kudus. Sehingga gaya penggarapan teater dapat semakin ramai dan kaya.“Silahkan hadir di Auditorium UMK untuk menyaksikan pementasan tersebut,”ujarnya.
Editor : Supriyadi
Murianews, Kudus - Setelah mementaskan karyanya di Pati, Teater Minatani kini melirik Kota Kudus sebagai tempat pementasannya yang kedua. Pentas dengan lakon “Widji” ini bakal digelar di Auditorium Universitas Muria Kudus (UMK) pada Sabtu (9/12/2017) malam ini.
Lakon yang dibawakan itu sendiri merupakan hasil dari adaptasi naskah berjudul Buried Child yang ditulis pada tahun 1979 oleh Sam Shepard penulis terkemuka Amerika. Naskah itu kemudian diterjemahkan oleh Lacahya dan kemudian diadaptasi kembali.
Kata "Widji" yang berarti biji itu sendiri menjadi gagasan pokok dalam pertunjukan teater yang bakal dibawakan. Sutradara pertunjukan, Beni Dewa, mengatakan, lakon Widji merupakan gambaran kondisi masyarakat dalam skala kecil yakni keluarga, imbas dari perubahan sosial masyarakat agraris menjadi industri.
“Dalam membawakan naskah ini memang ada sejumlah tantangan. Apalagi dalam balutan pertunjukan realis, Sam Shepard dikenal sangat kental dengan nuansa absurditas,”ujarnya.
Tak hanya itu, dalam naskah yang dibawakan dalam pertunjukan yang didukung oleh Djarum Foundation tersebut juga memiliki ciri yang kuat. Yakni konflik yang ada pada kekuatan kata-kata bukan sekadar pada pengadeganan.
“Inilah yang menjadi pekerjaan rumah bagi kami bagaimana membawakan pementasan ini agar pesannya dapat tersampaikan,”ujarnya.
Diharapkan dengan adanya pementasan itu bisa turut menjadi pilihan baru dalam pewarnaan panggung teater Kudus. Sehingga gaya penggarapan teater dapat semakin ramai dan kaya.
“Silahkan hadir di Auditorium UMK untuk menyaksikan pementasan tersebut,”ujarnya.
Editor : Supriyadi