Pj Desa Mijen, M Fitrianto mengatakan, tindakan yang dilakukan adalah menghentikan sementara pembangunan. Langkah itu dinilai pas dilakukan saat ini.
"Kami hentikan dulu, sampai semuanya jelas. Sebab kalau terus dilakukan pembangunan dikhawatirkan dapat berakibat lebih parah," katanya.
Menurutnya yang juga Sekcam Kaliwungu itu, izin ke warga soal pembangunan juga belum ada. Selain itu, koordinasi dengan desa dan kecamatan hanya dilakukan sekali. Tepatnya saat hendak membangun.
Dalam syarat pembangunan saat pertemuan dulu, dikatakan kalau harus dilengkapi spesifikasi yang mumpuni. Hanya, masalah spekulasi belum diketahui.
"Katanya sudah bertemu dengan Dinas Bina Marga dan PSDA. Namun ada syarat yang harus dipenuhi yakni dengan spesifikasi (spek). Lha speknya yang kami belum tahu sudah dijalankan atau belum," ujarnya.
Dia menjelaskan, kawasan itu memang beberapa kali terkena banjir. Hal itu, membuat warga makin takut dengan pengurukan irigasi."Kalau banjir bisa sampai perut. Itulah yang kemudian dikhawatirkan warga kalau sampai banjir," ungkapnya.
Murianews, Kudus - Pembangunan masjid yang berada di Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, terpaksa dihentikan sementara pemrinntah desa. Hal itu disebabkan warga melakukan aksi penolakan pembangunannya.
Pj Desa Mijen, M Fitrianto mengatakan, tindakan yang dilakukan adalah menghentikan sementara pembangunan. Langkah itu dinilai pas dilakukan saat ini.
"Kami hentikan dulu, sampai semuanya jelas. Sebab kalau terus dilakukan pembangunan dikhawatirkan dapat berakibat lebih parah," katanya.
Menurutnya yang juga Sekcam Kaliwungu itu, izin ke warga soal pembangunan juga belum ada. Selain itu, koordinasi dengan desa dan kecamatan hanya dilakukan sekali. Tepatnya saat hendak membangun.
Dalam syarat pembangunan saat pertemuan dulu, dikatakan kalau harus dilengkapi spesifikasi yang mumpuni. Hanya, masalah spekulasi belum diketahui.
"Katanya sudah bertemu dengan Dinas Bina Marga dan PSDA. Namun ada syarat yang harus dipenuhi yakni dengan spesifikasi (spek). Lha speknya yang kami belum tahu sudah dijalankan atau belum," ujarnya.
Dia menjelaskan, kawasan itu memang beberapa kali terkena banjir. Hal itu, membuat warga makin takut dengan pengurukan irigasi.
"Kalau banjir bisa sampai perut. Itulah yang kemudian dikhawatirkan warga kalau sampai banjir," ungkapnya.
Editor : Akrom Hazami
Baca juga :
Pembangunan Masjid Dihalangi di Mijen Kudus Akibat Halangi Irigasi