Tak Ramah Difabel
Faisol Hadi
Kamis, 18 Agustus 2016 03:00:17
“ Saya melihat bentuk trotoar naik turun. Kondisi demikian menyulitkan bagi penyandang difabel,” kata Sururi.
Padahal, para difabel kerap beraktivitas dengan memanfaatkan trotoar. Idealnya, hak difabel memakai trotoar juga diperhatikan.
"Mungkin perencanaannya bisa ditata lagi. Agar ke depan semua kalangan bisa menggunakannya," ungkap Sururi.
Sejumlah kota memang telah memedulikan hal itu. Pemerintah daerah atau instansi terkait mulai sadar dengan bangunan trotoar yang nyaman untuk difabel.Diketahui, trotoar adalah jalur untuk pejalan kaki. Yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, untuk menjamin keamanan pejalan kaki.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Kudus - Ketua KMKB Sururi Mujib mengatakan, bangunan trotoar di Kudus sejauh ini belum ramah untuk dilalui pejalan kaki. Terutama belum ramah untuk penyandang difabel.
“ Saya melihat bentuk trotoar naik turun. Kondisi demikian menyulitkan bagi penyandang difabel,” kata Sururi.
Padahal, para difabel kerap beraktivitas dengan memanfaatkan trotoar. Idealnya, hak difabel memakai trotoar juga diperhatikan.
"Mungkin perencanaannya bisa ditata lagi. Agar ke depan semua kalangan bisa menggunakannya," ungkap Sururi.
Sejumlah kota memang telah memedulikan hal itu. Pemerintah daerah atau instansi terkait mulai sadar dengan bangunan trotoar yang nyaman untuk difabel.
Diketahui, trotoar adalah jalur untuk pejalan kaki. Yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, untuk menjamin keamanan pejalan kaki.
Editor : Akrom Hazami