Siswa Kelas 1 SD 3 Demaan Kudus Belajar di Musala Akibat Ruangnya Rusak
Faisol Hadi
Selasa, 11 Oktober 2016 15:00:19
Kabid Dikdas Disdikpora Kudus Kasmudi, mengatakan siswa masih tetap bisa belajar kendati ruang kelas rusak. Siswa belajar di musala.
"Hingga tadi siswa masih masuk. Mereka melakukan pembelajaran di musala. Dan hal itu akan dilakukan sampai pembenahan selesai dikerjakan," katanya kepada MuriaNewsCom, Selasa (11/10/2016).
Hal itu dilakukan biar proses pembelajaran siswa tidak terganggu. Jadi meski ruang kelas rusak, siswa tetap bisa mendapatkan haknya yakni terpenuhinya kebutuhan belajar.
Sektetaris Disdikpora Kudus Hartono mengatakan, selain siswa belajar ke musala, juga dilakukan pergantian jam belajar. Ada siswa yang masuk kelas pada pagi hari, dan ada pula yang sore hari.Sebelumnya disampaikan, puluhan siswa SD 3 Demaan, Kudus, dikagetkan dengan atap yang nyaris menimpa. Beruntung dalam kejadian itu hanya sebagian atap yang roboh, sedangkan sisanya masih menggantung tertahan plafon kelas.
Editor : Akrom Hazami
Murianews, Kudus – Perbaikan ruang kelas 1 SD 3 Demaan Kudus yang mulai dikerjakan, membuat pembelajaran terganggu. Meski demikian, para siswa tetap mendapatkan haknya dengan belajar di musala.
Kabid Dikdas Disdikpora Kudus Kasmudi, mengatakan siswa masih tetap bisa belajar kendati ruang kelas rusak. Siswa belajar di musala.
"Hingga tadi siswa masih masuk. Mereka melakukan pembelajaran di musala. Dan hal itu akan dilakukan sampai pembenahan selesai dikerjakan," katanya kepada MuriaNewsCom, Selasa (11/10/2016).
Hal itu dilakukan biar proses pembelajaran siswa tidak terganggu. Jadi meski ruang kelas rusak, siswa tetap bisa mendapatkan haknya yakni terpenuhinya kebutuhan belajar.
Sektetaris Disdikpora Kudus Hartono mengatakan, selain siswa belajar ke musala, juga dilakukan pergantian jam belajar. Ada siswa yang masuk kelas pada pagi hari, dan ada pula yang sore hari.
Sebelumnya disampaikan, puluhan siswa SD 3 Demaan, Kudus, dikagetkan dengan atap yang nyaris menimpa. Beruntung dalam kejadian itu hanya sebagian atap yang roboh, sedangkan sisanya masih menggantung tertahan plafon kelas.
Editor : Akrom Hazami
