Sabtu, 22 November 2025


MURIANEWS, Jepara - Angka kasus Covid-19 di Jepara kian hari kian menurun. Melihat tren ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara berharap tak ada permainan data dalam menekan angka kasus harian.

Hal itu ditegaskan Ketua DPRD Jepara Haizul Ma’arif. Sejauh ini, pihaknya mengamati ada daerah tertentu yang kasus penyebaran Covid-19 nya selalu sedikit. Tetapi, ia tidak tahu apakah ada permainan data di sana atau tidak.

“Saya melihat ada daerah yang kasusnya sedikit terus. Dibanding kita (Jepara, red) yang sempat tinggi sekali. Dan saya berharap pemerintah (Jepara, red) tidak main-main soal data ini,” kata legislator yang akrab disapa Gus Haiz ini, Jumat (20/8/2021).

Gus Haiz menilai, sejauh ini pendataan Covid-19 di Jepara cukup baik. Itu terbukti dari semakin banyaknya penurunan bed occupancy rate (BOR) pasien Covid-19 di rumah sakit.

“Saya lihat memang Satgas Covid-19 sudah cukup baik datanya. Soalnya saya tahu sendiri. Saya sendiri ikut dalam group satgas. Sepertinya kok, datanya mendekati valid,” ujar Gus Haiz.

Kendati demikian, Gus Haiz tetap meminta Satgas tetap fokus dengan pendataan. Sebab, data itu akan menjadi sorotan pemerintah pusat guna menentukan status wilayah.

Terpisah, Bupati Jepara, Dian Kristiandi, mengatakan data angka kasus Covid-19 yang disajikan kepada masyarakat merupakan angka yang sesungguhnya. Pemerintah kabupaten tak menutupi jumlah kasus Covid-19.

“Ya, memang seperti itu kondisinya. Saat terjadi lonjakan kasus, ya datanya memang tinggi. Saat turun, datanya ya turun. Tidak ada data kasus yang ditutup-tutupi,” tegasnya.Saat ini angka aktif Covid-19 tercatat sebanyak 122 kasus. Jumlah itu turun sembilan kasus dari hari sebelumnya, yaitu 131 kasus. Tepat pada hari kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2021, angka kasus aktif sebesar 159 kasus.“Untuk angka pasien yang dirawat di rumah sakit, per hari ini ada 15 pasien. Lima orang dirawat di rumah sakit di luar daerah, 10 pasien dirawat di rumah sakit di Jepara,” pungkas Andi.Sebelumnya, Deputi II Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Pembangunan Manusia, Abetnego Tarigan, menyebut sejumlah kepala daerah kerap menutupi data penyebaran covid-19.Itu dilakukan untuk membentuk citra positif. Kondisi itu membuat Presiden Joko Widodo gusar lantaran data perkembangan covid-19 di daerah dan pusat tidak sinkron. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler