Pendapatan Pemerintah Jepara dari Sektor Pariwisata Jeblok

Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 13 Oktober 2021 11:17:06


[caption id="attachment_245385" align="alignleft" width="1280"]
Pantai Kartini Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara - Pandemi Covid-19 menjadi momok bagi sektor pariwisata di Kabupaten Jepara. Buktinya, pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari pariwisata terjun bebas alias jeblok.
Padahal sektor pariwisata menjadi salah satu andalan utama Pemerintah Jepara dalam memperoleh PAD.
Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara Zamroni Leistiaza menyebut, target PAD dari sektor pariwisata bahkan harus diturunkan menjadi Rp 998 juta. Padahal, sebelumnya target pemerintah sebesar Rp 4,1 miliar.
Zamroni juga menyebut, pada tahun lalu, PAD dari sektor pariwisata ditarget sebesar Rp 4,05 miliar. Kemudian dirasionalisasi menjadi Rp 1,2 miliar. Tetapi, ternyata realisasinya hanya Rp 624,3 juta.
“Kita mencoba realistis saja. Kondisi masih pandemi. Pariwisata tak bisa dibuka secara penuh. Akhirnya kita turunkan target,” kata Zamroni, Rabu (13/10/2021).
Baca: Wisata Jepara Dibuka, Tukang Foto Tak Lagi Pulang Bawa Kantong Kosong
Zamroni mengatakan, selama ini pihaknya hanya mengandalkan beberapa objek wisata yang dikelola pemerintah daerah. Seperti Pantai Kartini, Pantai Bandengan, Benteng Portugis, dan Museum RA Kartini.
Melihat kondisi saat ini di mana pariwisata sudah dibuka dan sisa waktu yang ada, Zamroni meyakini target Rp 998 juta itu bisa tercapai.
Baca: Layanan Vaksinasi Calon Wisatawan Karimunjawa Akan Ada di Pelabuhan
Zamroni menegaskan, saat ini kepala daerah lebih berorientasi bukan pada keuntungan secara materiil. Melainkan bertujuan pada kembali hidupnya pariwisata setelah digebuk pandemi. Bahkan, bupati Jepara berupaya menggratiskan wisata.
Seperti diketahui, objek wisata yang dikelola pemerintah daerah baru buka beberapa bulan. Itu setelah Jepara masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 dan diizinkan untuk membuka tempat wisata. Tetapi, pemerintah harus membatasi jumlah pengunjung wisata.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Ali Muntoha
https://www.youtube.com/watch?v=CUVZ7YmDPLI

MURIANEWS, Jepara - Pandemi Covid-19 menjadi momok bagi sektor pariwisata di Kabupaten Jepara. Buktinya, pendapatan asli daerah (PAD) yang bersumber dari pariwisata terjun bebas alias jeblok.
Padahal sektor pariwisata menjadi salah satu andalan utama Pemerintah Jepara dalam memperoleh PAD.
Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Jepara Zamroni Leistiaza menyebut, target PAD dari sektor pariwisata bahkan harus diturunkan menjadi Rp 998 juta. Padahal, sebelumnya target pemerintah sebesar Rp 4,1 miliar.
Zamroni juga menyebut, pada tahun lalu, PAD dari sektor pariwisata ditarget sebesar Rp 4,05 miliar. Kemudian dirasionalisasi menjadi Rp 1,2 miliar. Tetapi, ternyata realisasinya hanya Rp 624,3 juta.
“Kita mencoba realistis saja. Kondisi masih pandemi. Pariwisata tak bisa dibuka secara penuh. Akhirnya kita turunkan target,” kata Zamroni, Rabu (13/10/2021).
Baca: Wisata Jepara Dibuka, Tukang Foto Tak Lagi Pulang Bawa Kantong Kosong
Zamroni mengatakan, selama ini pihaknya hanya mengandalkan beberapa objek wisata yang dikelola pemerintah daerah. Seperti Pantai Kartini, Pantai Bandengan, Benteng Portugis, dan Museum RA Kartini.
Melihat kondisi saat ini di mana pariwisata sudah dibuka dan sisa waktu yang ada, Zamroni meyakini target Rp 998 juta itu bisa tercapai.
Baca: Layanan Vaksinasi Calon Wisatawan Karimunjawa Akan Ada di Pelabuhan
Zamroni menegaskan, saat ini kepala daerah lebih berorientasi bukan pada keuntungan secara materiil. Melainkan bertujuan pada kembali hidupnya pariwisata setelah digebuk pandemi. Bahkan, bupati Jepara berupaya menggratiskan wisata.
Seperti diketahui, objek wisata yang dikelola pemerintah daerah baru buka beberapa bulan. Itu setelah Jepara masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 dan diizinkan untuk membuka tempat wisata. Tetapi, pemerintah harus membatasi jumlah pengunjung wisata.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Ali Muntoha
https://www.youtube.com/watch?v=CUVZ7YmDPLI