Yayasan Gaperto Launching 4 Buku Sastra Karya Penulis Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Minggu, 31 Oktober 2021 19:47:52
MURIANEWS, Jepara - Yayasan Gaperto menerbitkan buku sekaligus mendokumentasikan karya-karya sastra yang terlahir dari para penulis di Jepara.
Tidak hanya sastrawan, anggota TNI, Polri, dan birokrasi juga andil dalam penulisan naskah buku puisi ini.
“Sudah sejak 7 tahun lalu, kami mulai melakukan pendokumentasikan karya-karya penulis Jepara. Lewat naskah teater, hingga kumpulan puisi birokrasi,” kata Dewan Pembina Yayasan Gaperto Didit Endro.
Didit menyebutkan, total ada empat buku sastra yang di-
launcing, yaitu buku puisi Membaca Jepara jilid 7 (Karya penulis Jepara), buku naskah teater (hasil lomba tulis Yayasan Gaperto), buku puisi jalan pulang (Umi Nurun Fauqo Nujizah, penyair nasional), dan buku puisi kebangsaan (TNI, polri dan birokrasi).
Di buku puisi membaca Jepara, setidaknya sudah punya data 46 penulis. Setiap jilid ada 150 karya. Sementara, saat ini sudah jilid ke-7. Artinya sudah ada lebih dari seribu puisi yang disuguhkan untuk Jepara.
Khusus buku naskah teater, kata Dididt, merupakan upaya untuk memulai melakukan dokumentasi naskah-naskah teater Jepara. Sebab, sejauh ini, naskah-naskah teater tidak diurus dengan baik atau sampai menjadi sebuah buku yang dapat dinikmati oleh para pecinta sastra.
“Selanjutnya akan kita serahkan kepada Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jeara, sebagai bank naskah teater,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan jika puisi dan karya sastra masih relevan untuk menjadi kontrol sosial di masyarakat.Melalui untaian kata di atas selembar kertas, karya puisi mampu menggambarkan sebuah kondisi, ruang dan waktu serta harapan-harapan akan hadirnya sebuah hal yang lebih baik.“Dalam pembangunan daerah, karya sastra seperti puisi masih mampu sebagai kontrol sosial. Mampu menjadi penyeimbang bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan,” kata Bupati Andi.Andi, menyambut gembira mulai munculnya gairah berkesenian di Jepara saat ini. Banyaknya pagelaran seni dan budaya yang diadakan oleh kelompok-kelompok masyarakat menunjukan jika seni budaya adalah kebutuhan masyarakat.“Mudah-mudahan dengan gairah kesenian yang semakin meningkat ini dapat memajukan seni dan kesusastraan di kota ukir,” ungkap Andi. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_249954" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu seniman di Jepara unjuk kebolehan saat Lomba Baca Puisi Kreatif (LBPK) di Pendapa RA Kartini Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara - Yayasan Gaperto menerbitkan buku sekaligus mendokumentasikan karya-karya sastra yang terlahir dari para penulis di Jepara.
Tidak hanya sastrawan, anggota TNI, Polri, dan birokrasi juga andil dalam penulisan naskah buku puisi ini.
“Sudah sejak 7 tahun lalu, kami mulai melakukan pendokumentasikan karya-karya penulis Jepara. Lewat naskah teater, hingga kumpulan puisi birokrasi,” kata Dewan Pembina Yayasan Gaperto Didit Endro.
Didit menyebutkan, total ada empat buku sastra yang di-
launcing, yaitu buku puisi Membaca Jepara jilid 7 (Karya penulis Jepara), buku naskah teater (hasil lomba tulis Yayasan Gaperto), buku puisi jalan pulang (Umi Nurun Fauqo Nujizah, penyair nasional), dan buku puisi kebangsaan (TNI, polri dan birokrasi).
Di buku puisi membaca Jepara, setidaknya sudah punya data 46 penulis. Setiap jilid ada 150 karya. Sementara, saat ini sudah jilid ke-7. Artinya sudah ada lebih dari seribu puisi yang disuguhkan untuk Jepara.
Khusus buku naskah teater, kata Dididt, merupakan upaya untuk memulai melakukan dokumentasi naskah-naskah teater Jepara. Sebab, sejauh ini, naskah-naskah teater tidak diurus dengan baik atau sampai menjadi sebuah buku yang dapat dinikmati oleh para pecinta sastra.
“Selanjutnya akan kita serahkan kepada Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jeara, sebagai bank naskah teater,” kata dia.
Sementara itu, Bupati Jepara Dian Kristiandi menyampaikan jika puisi dan karya sastra masih relevan untuk menjadi kontrol sosial di masyarakat.
Melalui untaian kata di atas selembar kertas, karya puisi mampu menggambarkan sebuah kondisi, ruang dan waktu serta harapan-harapan akan hadirnya sebuah hal yang lebih baik.
“Dalam pembangunan daerah, karya sastra seperti puisi masih mampu sebagai kontrol sosial. Mampu menjadi penyeimbang bagi pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan,” kata Bupati Andi.
Andi, menyambut gembira mulai munculnya gairah berkesenian di Jepara saat ini. Banyaknya pagelaran seni dan budaya yang diadakan oleh kelompok-kelompok masyarakat menunjukan jika seni budaya adalah kebutuhan masyarakat.
“Mudah-mudahan dengan gairah kesenian yang semakin meningkat ini dapat memajukan seni dan kesusastraan di kota ukir,” ungkap Andi.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Supriyadi