Ekonomi Kreatif Digital di Jepara Terkendala Internet
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 3 November 2021 19:56:44
MURIANEWS, Jepara - Era industri digital sudah direspon dengan baik oleh sebagian masyarakat Jepara. Buktinya, sudah banyak pengusaha konvensional yang beralih ke digital.
Meskipun begitu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jepara Andang Wahyu Triyanto mengatakan, di beberapa wilayah, sinyal internet masih terbilang sulit. Padahal letak geografisnya tak jauh dari pusat kota.
Sementara hal yang paling penting dalam pemaksimalan industri kreatif berbasis digital adalah kekuatan sinyal internet.
Ini dikatakanya dalam Focus Group Discussion Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Industri Berbasis Kearifan Lokal, di kantor Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda)
Jepara, Rabu (3/11/2021).
“Misalnya di Pecangaan, saya merasakan susah sinyal kalau memasuki Pecangaan. Di Sekuro (Kecamatan Mlonggo, red) itu juga sama. Padahal ini
kan, infrastruktur utama untuk industri berbasis digital,” kata Andang.
Padahal, lanjut Andang, pihaknya sudah meminta agar pemerintah daerah segera memperhatikan soal infrastruktur internet tersebut. Namun, sampai saat ini belum ada hasilnya.
Dalam forum itu disebutkan, sedikitnya ada tiga potensi unggulan Jepara yang memiliki nilai tinggi di tingkat nasional bahkan internasional.
Dalam forum itu disebutkan, sedikitnya ada tiga potensi unggulan Jepara yang memiliki nilai tinggi di tingkat nasional bahkan internasional.Yaitu potensi kuliner,
fashion, dan kerajinan. Tiga hal itulah yang saat ini menjadikan Indonesia menempati urutan ke tiga dunia dalam urusan ekonomi kreatif.
Baca: Mendes Akui Masih Ada 3.700 Desa di Indonesia Belum Terjamah InternetKepala Bappeda Jepara, Biyanto, mengungkapkan mulai awal tahun depan, pemerintah daerah akan fokus pada pemberdayaan masyarakat dalam menjalankan ekonomi kreatif.Menurutnya, ada banyak sekali pelaku industri kreatif yang belum tersentuh dalam hal pemberdayaan. Terutama pemberdayaan yang menyiapkan mereka masuk ke dalam industri berbasis digital.“Banyak sekali kearifan lokal yang kita miliki ini, yang harus dipacu untuk siap bersaing di dunia digital. Dan awal tahun depan nanti kita akan fokuskan pemberdayaan bagi mereka,” ujar Biyanto.Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Ali Muntoha
[caption id="attachment_250808" align="alignnone" width="1280"]

FGD terkait ekonomi kreatif dan industri berbasis digital di Bappeda Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara - Era industri digital sudah direspon dengan baik oleh sebagian masyarakat Jepara. Buktinya, sudah banyak pengusaha konvensional yang beralih ke digital.
Meskipun begitu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jepara Andang Wahyu Triyanto mengatakan, di beberapa wilayah, sinyal internet masih terbilang sulit. Padahal letak geografisnya tak jauh dari pusat kota.
Sementara hal yang paling penting dalam pemaksimalan industri kreatif berbasis digital adalah kekuatan sinyal internet.
Ini dikatakanya dalam Focus Group Discussion Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Industri Berbasis Kearifan Lokal, di kantor Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda)
Jepara, Rabu (3/11/2021).
“Misalnya di Pecangaan, saya merasakan susah sinyal kalau memasuki Pecangaan. Di Sekuro (Kecamatan Mlonggo, red) itu juga sama. Padahal ini
kan, infrastruktur utama untuk industri berbasis digital,” kata Andang.
Padahal, lanjut Andang, pihaknya sudah meminta agar pemerintah daerah segera memperhatikan soal infrastruktur internet tersebut. Namun, sampai saat ini belum ada hasilnya.
Dalam forum itu disebutkan, sedikitnya ada tiga potensi unggulan Jepara yang memiliki nilai tinggi di tingkat nasional bahkan internasional.
Yaitu potensi kuliner,
fashion, dan kerajinan. Tiga hal itulah yang saat ini menjadikan Indonesia menempati urutan ke tiga dunia dalam urusan ekonomi kreatif.
Baca: Mendes Akui Masih Ada 3.700 Desa di Indonesia Belum Terjamah Internet
Kepala Bappeda Jepara, Biyanto, mengungkapkan mulai awal tahun depan, pemerintah daerah akan fokus pada pemberdayaan masyarakat dalam menjalankan ekonomi kreatif.
Menurutnya, ada banyak sekali pelaku industri kreatif yang belum tersentuh dalam hal pemberdayaan. Terutama pemberdayaan yang menyiapkan mereka masuk ke dalam industri berbasis digital.
“Banyak sekali kearifan lokal yang kita miliki ini, yang harus dipacu untuk siap bersaing di dunia digital. Dan awal tahun depan nanti kita akan fokuskan pemberdayaan bagi mereka,” ujar Biyanto.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Ali Muntoha