Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jepara - Capaian vaksinasi Covid-19 Kabupaten Jepara yang masih sangat rendah membuat berbagai elemen ikut bahu membahu mempercepat target. Kamis (4/11/2021) hari ini, tiga ribu lebih santri dan pelajar di Jepara divaksin.

Vaksinasi tersebut dilaksanakan oleh Badan Intelejen Negara Daerah (BINDA) Jawa Tengah. Kepala BINDA Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto, menyebut hari ini pihaknya menggelar vaksinasi Covid-19 dengan jumlah enam ribu dosis vaksin Sinovac.

“Kita selenggarakan di Pondok Pesantren Hasyim Asy’ari Bangsri, SMK N 3 Jepara, dan vaksin massal masyarakat di Desa Rengging, dan Desa Pecangaan,” kata Brigjen Sondi, Kamis (4/11/2021).

Tujuan vaksinasi bagi kalangan santri dan pelajar tersebut yaitu agar para pelajar dan santri bisa kembali belajar serta mengaji secara tatap muka.

Sedangkan, bagi masyarakat umum, vaksinasi tersebut berniat untuk memberikan kemudahan akses dalam mendapatkan vaksin. “Ini dosis pertama, nanti yang kedua akan dilakukan lagi setelah 28 hari dari sekarang,” ujar dia.

Sementara itu, KH Nuruddin Amin, Pengasuh Ponpes Hasyim Asy’ari menyebut, dari dua ribu santrinya, semuanya sudah mendapat vaksinasi Covid-19.

Baca: Alasan Vaksinasi Jepara Rendah karena Stok dari Pemprov, Ganjar: Bukan!

Hari ini bahkan, pihaknya mengundang beberapa sekolah tetangga untuk mengikuti vaksinasi massal tersebut. Hari ini, di Madrasah Aliyah Hasyim Asy’ari dijatah 1500 dosis vaksin Sinovac.

“Kita undang sekolah-sekolah sekitar, untuk bersama-sama melakukan vaksinasi di sini,” kata politisi yang akrab disapa Gus Nung ini.Baca: Kronologi Vaksin AstraZeneca Kedaluwarsa di KudusGus Nung tak menampik bahwa masih ada ponpes-ponpes di Jepara yang enggan atau bahkan menolak untuk vaksinasi Covid-19. Alasannya beragam. Gus Nung berpandangan bahwa vaksinasi sangat penting untuk mengakhiri masa pandemi ini.“Kami (Ponpes Hasyim Asy’ari, red) sudah menjalankan vaksinasi. Karena sudah terbukti vaksinasi ini aman. Meskipun untuk vaksin-vaksin tertentu, seperti Astra Zeneca atau Moderna itu memiliki dampak yang agak sedikit keras terhadap tubuh,” imbuh Gus Nung.Meski begitu, menurut Gus Nung, kedua jenis vaksin tersebut justru mempunyai tingkat kekebalan yang lebih tinggi dibanding Sinovac yang hanya 60 persen. Sedangkan, dua vaksin tersebut bisa menimbulkan kekebalan sampai 90 persen.“Kami mendorong warga, komunitas pesantren, para kiai, para santri jangan takut. Jangan khawatir. Karena ini merupakan suatu ikhtiar kita untuk menjaga kesehatan,” tutur Gus Nung. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler