BIN Jateng Gelar Vaksinasi Covid-19 Door to Door di Jepara

[caption id="attachment_258602" align="alignleft" width="1280"] Vaksinasi Covid-19 untuk pelajar yang digelar BINDA Jateng. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Jepara - Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Jawa Tengah kembali melakukan vaksinasi massal untuk pelajar, santri dan masyarakat secara door to door di 6 Kabupaten. Vaksinasi yang digelar untuk dosis kedua. Kepala BINDA Jawa Tengah Brigjend TNI Sondi Siswanto, Rabu (15/12/2021), mengatakan, target vaksinasi massal sebanyak 13.000 dosis jenis Sinovac, dibagikan ke enam kabupaten di Jawa Tengah, yaitu : Kebumen, Jepara, Pekalongan, Wonosobo, Blora dan Grobogan. "Data yang kami peroleh dari https://vaksin.kemkes.go.id per 13 Desember 2021, perkembangan capaian persebaran vaksinasi di Jawa Tengah menunjukkan progres yang sangat baik, rata-rata persentasenya 74,02 persen," kata Sondi. Dari enam kabupaten sasaran, hanya Grobogan yang sudah di atas rata-rata Jawa Tengah, yaitu  74,10 persen. Sedangkan daerah yang lain masih di bawah Jawa Tengah, meliputi Blora 70,59 persen, Wonosobo 68,78 persen, Kebumen 68,06 persen, Pekalongan 65,35 persen dan paling buncit Jepara 64,80 persen. ”Khusus untuk Jepara, setelah tahap pertama 4 November 2021 lalu, kemarin selasa 14 Desember 2021 kita lanjutkan pemberian vaksin dosis 2 jenis Sinovac untuk vaksinasi pelajar di SMKN 3 Jepara, vaksinasi santri Pondok Pesantren Hasyim Asy'ari Bangsri dan vaksinasi massal door to door di Desa Rengging dan Desa Pecangaan Wetan Kecamatan Pecangaan,"  jelas Sondi. Pihaknya ingin membantu pemerintah kabupaten dalam mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) sebesar 70 persen. Sementara Kepala SMKN 3 Jepara Subandi merasa bersyukur dan berterima kasih atas bantuan dan dukungan vaksinasi yang dilaksanakan oleh BINDA Jawa Tengah. "Semua guru, tenaga kependidikan dan siswa-siswa kami sudah mendapatkan vaksinasi sehingga semester depan mudah-mudahan pembelajaran tatap muka bisa berlangsung, tentu saja dengan protokol kesehatan 5 M yang ketat," tutur Subandi.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Ali Muntoha