Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jepara - Bupati Jepara Dian Kristiandi melantik Ali Suwarno sebagai petinggi Pergantian Antar Waktu (PAW) Desa Semat, Kecamatan Tahunan Jepara. Secara khusus, bupati memberi tugas kepada petinggi baru untuk mengatasi abrasi yang mengancam desa tersebut.

Andi mengatakan bahwa abrasi yang terjadi di Desa Semat semakin lama semakin parah. Sehingga, diperlukan penanganan khusus untuk menjaga lingkungan tersebut.

“Saya beri tugas tambahan, segera atasi masalah abrasi di Desa Semat. Silahkan koordinasikan dengan pihak-pihak terkait agar abrasi tak semakin parah,” jelas Andi, Kamis (23/12/2021).

Menanggapi intruksi tersebut, Ali Suwarno, Petinggi Desa Semat, menyatakan kesiapannya untuk mengatasi masalah abrasi. Namun, yang menjadi masalah utama bagi dirinya adalah pendanaan.

“Masalahnya sejauh ini dana untuk itu masih minim. Tapi beruntungnya sudah ada dana desa atau dana-dana aspirasi yang masuk,” kata Ali.

Baca: Loh! Puluhan Data Pribadi Peserta Vaksinasi Covid-19 Tercecer di Pendapa Jepara

Melalui dana-dana yang ada, Ali menggunakannya untuk membangun beronjong atau tanggul sederhana dengan material kawat dan batu. Namun, beronjong tersebut tak bisa bertahan lama.

Sebab, lanjut Ali, ombak yang ada di perarian itu cukup besar. Sehingga, saat musim baratan, tanggul mudah jebol dan rusak.
Sebab, lanjut Ali, ombak yang ada di perarian itu cukup besar. Sehingga, saat musim baratan, tanggul mudah jebol dan rusak.Sejauh ini, selain membangun beronjong, sebagian masyarakat melakukan reklamasi dan mendirikan bangunan semi permanen. Selain untuk menghalau abrasi, bangunan itu juga digunakan masyarakat untuk berjualan di sepanjang objek wisata.“Kalau tidak ada bangunan-bangunan warung-warung itu, sudah habis daratan di pesisir pantai Semat,” ungkap Ali.Baca: Data Peserta Vaksinasi di Jepara Tercecer, Disdukcapil: Bahaya, Teledor Itu!Ia menyebut, sebelum adanya upaya reklamasi itu, setiap tahun selalu ada satu meter daratan yang terkikis ombak. Upaya penanaman pohon mangrove juga ternyata tak bisa membendung derasnya ombak.“Mangrove tidak bisa hidup lama di sana. Paling-paling satu tahun sudah mati,” pungkas Ali. Reporter: Faqih Mansur Hidayat   Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler