Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jepara – Suara kentongan ditabuh beiringan suluk seorang dalang terdengar di kedai kopi Mas Jenggo di Kecamatan Kembang, Jepara, Sabtu (8/1/2022). Namun bukan ada pagelaran wayang di sana.

Bukan sebuah wayang yang dimainkan sang dalang, Ki Hendro Suryo Kartiko. Justru, sang dalang memainkan dua buah kuas.

Sambil komat-kamit melafalkan cerita pewayangan, sang dalang memoleskan kuasnya ke sebuah kanvas. Diiringi tabuhan kentongan yang dipukul perupa patung, Dwi Tunggak, tangan sang dalang menari-nari di atas kanvas.

Tak lama, Dwi Tunggak yang semula memukuli kentongan itu, kemudian mulai memahat. Suguhan ini dihadirkan dalam pameran seni patung Dwi Tunggak.

Baca juga: Prihatin Seniman Nganggur, Anggota DPRD Jateng Gelar Ketoprak Virtual

Pameran itu bertajuk ‘Meluar Batas’. Sebagaimana tajuk pameran itu, kedua seniman itu berpadu menunjukan karyanya yang melewati batas seni yang digelitinya. Dari yang biasanya menyabetkan wayang-wayang menjadi menyabetkan kuas.

Sekitar tiga puluh menit, Ki Dalang Hendro dan Dwi Tunggak berkolaborasi. Dwi Tunggak berhasil memahat kentongan menjadi patung. Sementara sang dalang, mampu memukau seluruh pengunjung dengan karya lukisan tiga tokoh wayang.

Didin Ardiansyah, tuan rumah kedai Mas Jenggo mengatakan pameran karya seni itu digelar sejak 1 Januari. Puluhan seniman dari dalam dan luar Jepara hadir menikmati suguhan karya-karya Dwi Tunggak.

“Malam ini adalah malam Meluar Batas. Dan karya-karya Dwi Tunggak inilah yang menarik kita untuk melewati batas-batas itu,” kata Didin Ardiansyah.Ada puluhan patung karya besar Dwi Tunggak yang dipamerkan. Patung-patung yang berbahan dasar kayu itu menyiratkan makna kedekatan manusia dan alam.Melalui karya-karyanya, Dwi Tunggak berpesan kepada siapapun bahwa alam adalah mahakarya itu sendiri. Dan manusia hanya melanjutkan karya-karya itu.Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah (DKD) Jepara, Kustam Eka Jalu, sangat mengapresiasi suguhan karya yang malam itu. Mengingat, sudah cukup lama, atau setidaknya selama pandemi Covid-19, pameran-pameran karya seni di Jepara nyaris tak ada.“Pameran ini menjadi pembangkit semangat untuk kita semua, untuk kawan-kawan seniman untuk kembali berkarya dan menyuguhkannya kepada masyarakat,” tutur Kustam.Kustam berharap seluruh insan seni dan budaya di Jepara kembali memunculkan karya-karyanya. Sebab, karya-karya itulah yang hingga kapanpun akan tetap menjadi khazanah yang abadi. Reporter: Faqih Mansyur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar