Sikapi Minyak Goreng Langka, yang Dilakukan Warga Karimunjawa Jepara Wajib Diapresiasi
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 10 Februari 2022 17:51:11
MURIANEWS, Jepara – Harga minyak goreng sudah turun namun, stoknya masih sulit dicari. Kelangkaan minyak goreng pun terjadi, tak terkecuali di Karimunjawa, Kabupaten
Jepara.
Sejumlah warga di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara pun berinisiatif untuk membuat minyak goreng sendiri. Minyak goreng itu diproduksi dari buah kelapa.
Diungkapkan Sriyanto, salah satu warga Karimunjawa, Kamis (10/2/2022), cara itu dilakukan bukan karena memang minyak goreng di pulau tersebut sulit didapat.
Baca juga: Berani Timbun Minyak Goreng di Jepara, Siap-Siap Berurusan Sama Polisi“Kalau ada sudah kami beli. Masalahnya kami di sini sulit mendapatkan minyak goreng. Di warung-warung belum tentu ada. Di pasar juga begitu, hampir tidak ada,” kata Sriyanto.
Sriyanto menyebut, harga minyak goreng di tempatnya berkisar di harga Rp 20 ribu sampai Rp 24 ribu per liter. Di sisi lain, peredaran minyak goreng juga sangat jarang dan susah diakses masyarakat.
Akhirnya, lanjut Sriyanto, masyarakat membuat minyak goreng sendiri. Dengan menggunakan kelapa-kelapa tua yang dimiliki. Kelapa-kelapa itu diselep terlebih dahulu sebelum diolah menjadi minyak goreng.
“Kadang 30 buah kelapa dibuat minyak. Lalu dibagi-bagikan ke tetangga-tetangga. Dibagi sedikit-sedikit, seperempat literan supaya merata,” ungkap Sriyanto.Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jepara, AKP M Fachrur Rozi, memastikan tidak ada monopoli distribusi minyak goreng yang dilakukan perorangan atau perusahaan di Karimunjawa.“Kebanyakan warga perorangan yang mempunyai toko sembako membeli secara sendiri-sendiri di pasar Jepara. Selanjutnya dijual kembali di Karimunjawa, dan hasil pantauan sementara minyak goreng di wilayah Karimunjawa masih tersedia di toko-toko klontong,” terang Rozi.Pihaknya menyebut, rata-rata di masing-masing kios saat ini masih tersedia 20 liter sampai 30 liter minyak goreng. Hanya, di Koperasi Kenari Makmur saja yang persediannya masih 100 liter.Terkait dengan harga, Rozi memantau minyak goreng jenis Sania Rp. 35 ribu per 2ltr, merk Hemart Rp. 20 liter, sedangkan merk Tropikal Rp 36 per 2 liter. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_271484" align="alignleft" width="1280"]

Anggota Polsek Karimunjawa sedang mengecek persediaan minyak goreng di toko-toko. (MURIANEWS/Satreskrim Polres Jepara)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Harga minyak goreng sudah turun namun, stoknya masih sulit dicari. Kelangkaan minyak goreng pun terjadi, tak terkecuali di Karimunjawa, Kabupaten
Jepara.
Sejumlah warga di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara pun berinisiatif untuk membuat minyak goreng sendiri. Minyak goreng itu diproduksi dari buah kelapa.
Diungkapkan Sriyanto, salah satu warga Karimunjawa, Kamis (10/2/2022), cara itu dilakukan bukan karena memang minyak goreng di pulau tersebut sulit didapat.
Baca juga: Berani Timbun Minyak Goreng di Jepara, Siap-Siap Berurusan Sama Polisi
“Kalau ada sudah kami beli. Masalahnya kami di sini sulit mendapatkan minyak goreng. Di warung-warung belum tentu ada. Di pasar juga begitu, hampir tidak ada,” kata Sriyanto.
Sriyanto menyebut, harga minyak goreng di tempatnya berkisar di harga Rp 20 ribu sampai Rp 24 ribu per liter. Di sisi lain, peredaran minyak goreng juga sangat jarang dan susah diakses masyarakat.
Akhirnya, lanjut Sriyanto, masyarakat membuat minyak goreng sendiri. Dengan menggunakan kelapa-kelapa tua yang dimiliki. Kelapa-kelapa itu diselep terlebih dahulu sebelum diolah menjadi minyak goreng.
“Kadang 30 buah kelapa dibuat minyak. Lalu dibagi-bagikan ke tetangga-tetangga. Dibagi sedikit-sedikit, seperempat literan supaya merata,” ungkap Sriyanto.
Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Jepara, AKP M Fachrur Rozi, memastikan tidak ada monopoli distribusi minyak goreng yang dilakukan perorangan atau perusahaan di Karimunjawa.
“Kebanyakan warga perorangan yang mempunyai toko sembako membeli secara sendiri-sendiri di pasar Jepara. Selanjutnya dijual kembali di Karimunjawa, dan hasil pantauan sementara minyak goreng di wilayah Karimunjawa masih tersedia di toko-toko klontong,” terang Rozi.
Pihaknya menyebut, rata-rata di masing-masing kios saat ini masih tersedia 20 liter sampai 30 liter minyak goreng. Hanya, di Koperasi Kenari Makmur saja yang persediannya masih 100 liter.
Terkait dengan harga, Rozi memantau minyak goreng jenis Sania Rp. 35 ribu per 2ltr, merk Hemart Rp. 20 liter, sedangkan merk Tropikal Rp 36 per 2 liter.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi