Produksi Pertanian Jepara Surplus Tiga Tahun Terakhir
Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 18 Februari 2022 17:42:41
MURIANEWS, Jepara - Sektor pertanian masih menjadi salah satu tulang punggung bagi Kabupaten
Jepara. Sebab, selama tiga tahun terakhir, produksinya selalu surplus.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Diyar Susanto, mengatakan pada struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jepara, sektor pertanian menempati urutan ketiga.
Di mana, petensinya mencapai 15,10 persen. Angkanya berada di bawah sektor industri pengolahan sebesar 34,86 persen, dan sektor perdagangan sebesar 16,21 persen.
Baca juga: Durian Legit Dikenalkan di Pameran Produk Unggulan Pertanian Jepara“Produksi pertanian padi selama tiga tahun terakhir mengalami surplus. Hal ini ditunjukkan produksi padi selalu di atas kebutuhan konsumsi,” kata Diyar, Jumat (18/2/2022).
Diyar memaparkan, pada 2019, produksi padi mencapai 238.440 Ton Gabah Kering Giling (GKG). Kemudian di 2020 mencapai 254.297 GKG, dan 2021 sebesar 251.522 GKG.
Di 2021, produksi 251.522 GKG jika dikonversijadi beras hasilnya 149.411 ton dan jika dikurangi kebutuhan beras konsumsi, hasilnya menjadi 111.942 ton.
“Pada 2021, kami surplus beras 37.467 ton. Untuk jagung kami mengalami penurunan dari 81.831 ton pada 2020, turun menjadi 68.293 ton pada 2021,” terang Diyar.Menurutnya, sektor pertanian masih perlu inovasi dan teknologi serta manajemen pertanian yang baik. Peningkatan sumber daya manusia yang kompenten juga diperlukan.Itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Untuk itu, peran penyuluh sangat penting dalam mendampingi petani dan kelompok tani.Penyuluh, lanjutnya, harus menjadi motivator dan fasilitator dari kelompok tani dengan mitra atau pengusaha. Selanjutnya, mereka juga harus bisa memunculkan inspirasi.“Tapi, inovasi pertanian harus terus dilakukan. Supaya produksi para petani bisa lebih meningkat. Sehingga para petani bisa lebih sejahtera,” tutur Diyar. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_273271" align="alignleft" width="1280"]

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Diyar Susanto. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara - Sektor pertanian masih menjadi salah satu tulang punggung bagi Kabupaten
Jepara. Sebab, selama tiga tahun terakhir, produksinya selalu surplus.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Diyar Susanto, mengatakan pada struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Jepara, sektor pertanian menempati urutan ketiga.
Di mana, petensinya mencapai 15,10 persen. Angkanya berada di bawah sektor industri pengolahan sebesar 34,86 persen, dan sektor perdagangan sebesar 16,21 persen.
Baca juga: Durian Legit Dikenalkan di Pameran Produk Unggulan Pertanian Jepara
“Produksi pertanian padi selama tiga tahun terakhir mengalami surplus. Hal ini ditunjukkan produksi padi selalu di atas kebutuhan konsumsi,” kata Diyar, Jumat (18/2/2022).
Diyar memaparkan, pada 2019, produksi padi mencapai 238.440 Ton Gabah Kering Giling (GKG). Kemudian di 2020 mencapai 254.297 GKG, dan 2021 sebesar 251.522 GKG.
Di 2021, produksi 251.522 GKG jika dikonversijadi beras hasilnya 149.411 ton dan jika dikurangi kebutuhan beras konsumsi, hasilnya menjadi 111.942 ton.
“Pada 2021, kami surplus beras 37.467 ton. Untuk jagung kami mengalami penurunan dari 81.831 ton pada 2020, turun menjadi 68.293 ton pada 2021,” terang Diyar.
Menurutnya, sektor pertanian masih perlu inovasi dan teknologi serta manajemen pertanian yang baik. Peningkatan sumber daya manusia yang kompenten juga diperlukan.
Itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Untuk itu, peran penyuluh sangat penting dalam mendampingi petani dan kelompok tani.
Penyuluh, lanjutnya, harus menjadi motivator dan fasilitator dari kelompok tani dengan mitra atau pengusaha. Selanjutnya, mereka juga harus bisa memunculkan inspirasi.
“Tapi, inovasi pertanian harus terus dilakukan. Supaya produksi para petani bisa lebih meningkat. Sehingga para petani bisa lebih sejahtera,” tutur Diyar.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi