Pulau-Pulau Terpencil Jepara Butuh Ambulans Laut
Faqih Mansur Hidayat
Senin, 21 Maret 2022 18:08:15
MURIANEWS, Jepara – Pulau-
pulau terpencil di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, memiliki masalah yang hingga kini belum terselesaikan. Salah satunya, soal ketersediaan fasilitas kesehatan.
Seperti di Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa. Warga di sana kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Meski saat ini sudah cukup baik ketimbang sebelumnya.
“Era sekarang Alhamdulillah sudah tidak seperti dulu lagi. Dulu kita susah sekali dapat layanan kesehatan," unggap Ilham pada
MURIANEWS, baru-baru ini (12/3/2022).
Baca juga: Menengok Industri Kapal Jepara di Pulau ParangIlham menceritakan, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, warga Pulau Parang yang lokasinya jauh dari daratan Jepara dan Karimunjawa membutuhkan waktu yang cukup lama.
Waktu tempuh dari Pulau Parang ke Pulau
Karimunjawa sekitar 2 jam. Sedangkan, Pulau Parang ke Jepara sampai delapan jam.
“Misalnya ada orang mau melahirkan yang dirujuk ke Jepara, tak jarang ada yang melahirkan di tengah laut. Dan itu sudah biasa bagi kami. Beruntung dukun bayi di sini telaten. Bayi-bayi yang alami kesulitan saat lahiran bisa diatasi,” ungkap Ilham.
Menurutnya, dulu ada ambulans laut yang tersedia. Fasilitas itu melayani warga di pulau-pulau kecil menuju Puskesmas Karimunjawa. Namun, saat ini ambulans laut sudah tak beroperasi lagi.
“Sudah lama ambulans laut tidak beroperasi. Katanya rusak. Dengar-dengar tahun ini mau diperbaiki,” imbuh Ilham.
“Sudah lama ambulans laut tidak beroperasi. Katanya rusak. Dengar-dengar tahun ini mau diperbaiki,” imbuh Ilham.Terpisah, Kepala Puskesmas Karimunjawa, Suhadi, membenarkan bahwa ambulans laut sudah tak beroperasi lagi. Sebab sudah sekitar dua tahun mengalami kerusakan.“Sudah dua tahun rusak. Tahun kemarin sudah dikembalikan ke aset daerah,” terang Suhadi.Sementara ini, kata dia, mobilitas warga yang berobat atau melakukan persalinan menggunakan armada kapal motor milik pemerintah desa masing-masing.Suhadi menjelaskan, layanan kesehatan di pulau-pulau berpusat di Poliklinik Desa. Di Pulau Parang dan Pulau Nyamuk sudah tersedia.Terkait dengan layanan kesehatan bagi warga berpenyakit atau ibu hamil beresiko tinggi, Suhadi mengatakan biasanya mereka dirujuk ke RSUD RA Kartini Jepara. Di
Jepara, tersedia rumah tunggu untuk warga yang berobat atau melaksanakan persalinan.Suhadi menyebut, sejak 2019 sampai saat ini, ada satu ibu hamil yang meninggal. Kasus itu terjadi pada 2020. Sedangkan untuk kematian bayi, pada 2019 ada dua jiwa, 2020 empat jiwa dan 2021 satu jiwa. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_279330" align="alignleft" width="1280"]

Salah satu kapal pengangkut penumpang di jalur Karimunjawa ke Pulau Parang. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Pulau-
pulau terpencil di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, memiliki masalah yang hingga kini belum terselesaikan. Salah satunya, soal ketersediaan fasilitas kesehatan.
Seperti di Pulau Parang, Kecamatan Karimunjawa. Warga di sana kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Meski saat ini sudah cukup baik ketimbang sebelumnya.
“Era sekarang Alhamdulillah sudah tidak seperti dulu lagi. Dulu kita susah sekali dapat layanan kesehatan," unggap Ilham pada
MURIANEWS, baru-baru ini (12/3/2022).
Baca juga: Menengok Industri Kapal Jepara di Pulau Parang
Ilham menceritakan, untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, warga Pulau Parang yang lokasinya jauh dari daratan Jepara dan Karimunjawa membutuhkan waktu yang cukup lama.
Waktu tempuh dari Pulau Parang ke Pulau
Karimunjawa sekitar 2 jam. Sedangkan, Pulau Parang ke Jepara sampai delapan jam.
“Misalnya ada orang mau melahirkan yang dirujuk ke Jepara, tak jarang ada yang melahirkan di tengah laut. Dan itu sudah biasa bagi kami. Beruntung dukun bayi di sini telaten. Bayi-bayi yang alami kesulitan saat lahiran bisa diatasi,” ungkap Ilham.
Menurutnya, dulu ada ambulans laut yang tersedia. Fasilitas itu melayani warga di pulau-pulau kecil menuju Puskesmas Karimunjawa. Namun, saat ini ambulans laut sudah tak beroperasi lagi.
“Sudah lama ambulans laut tidak beroperasi. Katanya rusak. Dengar-dengar tahun ini mau diperbaiki,” imbuh Ilham.
Terpisah, Kepala Puskesmas Karimunjawa, Suhadi, membenarkan bahwa ambulans laut sudah tak beroperasi lagi. Sebab sudah sekitar dua tahun mengalami kerusakan.
“Sudah dua tahun rusak. Tahun kemarin sudah dikembalikan ke aset daerah,” terang Suhadi.
Sementara ini, kata dia, mobilitas warga yang berobat atau melakukan persalinan menggunakan armada kapal motor milik pemerintah desa masing-masing.
Suhadi menjelaskan, layanan kesehatan di pulau-pulau berpusat di Poliklinik Desa. Di Pulau Parang dan Pulau Nyamuk sudah tersedia.
Terkait dengan layanan kesehatan bagi warga berpenyakit atau ibu hamil beresiko tinggi, Suhadi mengatakan biasanya mereka dirujuk ke RSUD RA Kartini Jepara. Di
Jepara, tersedia rumah tunggu untuk warga yang berobat atau melaksanakan persalinan.
Suhadi menyebut, sejak 2019 sampai saat ini, ada satu ibu hamil yang meninggal. Kasus itu terjadi pada 2020. Sedangkan untuk kematian bayi, pada 2019 ada dua jiwa, 2020 empat jiwa dan 2021 satu jiwa.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi