Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, JeparaTradisi Baratan Desa Kriyan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah kembali digelar. Sebelumnya, tradisi itu sempat ditiadakan karena Pandemi Covid-19.

Pada Senin (21/3/2022) sekitar pukul 19.30 WIB, tampak di area Masjid Al Makmur, Desa Kriyan ramai didatangi warga. Mereka berjajar di pinggir jalan dengan antusias.

Warga ingin melihat iring-iringan tradisi tersebut. Yang paling dinantikan adalah, rombongan Ratu Kalinyamat yang sosoknya diperankan oleh warga.

Baca juga: Pesta Baratan Sambut Nisfu Sya’ban, Nelayan Jepara Tampilkan Perjuangan Ratu Kalinyamat

Pada barisan depan, ada orang yang berperan memegang sapu jagad. Mereka bertugas menyapu jalan. Lalu diikuti rombongan kiai.

Di belakangnya, ada kereta kuda yang di singgahsananya diduduki Ratu Kalinyamat. Kemudian, di belakangnya lagi, ada dayang dan beberapa orang membawa gunungan.

Rombongan Ratu Kalinyamat itu berkeliling di sejumlah jalan desa. Setelah itu, kembali ke Masjid Al Makmur.

Ketua Panitia Acara Tradisi Baratan, Hisyam Maliki menyebut, tradisi ini biasanya diselenggarakan setiap tahun di pertengahan Sya'ban (penanggalan Islam, red).“Ini kali pertama dilaksanakan setelah Covid-19. Kami mengatur sedemikian rupa supaya tidak terjadi kerumunan,” kata Hisyam, Senin (21/3/2022) malam.Hisyam mengatakan, Tradisi Baratan kali ini dilaksanakan sederhana. Itu bisa terlihat dari arak-arakan yang jauh lebih sederhana dibanding tahun-tahun sebelum pandemi.Tokoh masyarakat Desa Kriyan, Muhtani menjelaskan kata baratan, berasal dari bahasa arab, yakni barakatan yang artinya berbagi keselamatan, memohon perlindungan kepada Allah agar diberi keselamatan.“Tradisi Baratan ini untuk mengenang Ratu Kalinyamat,” terang Muhtadi. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar