Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jepara – Minyak goreng curah masih langka di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, hingga hari ini (25/3/2022). Masyarakat pun mengeluhkan kelangkaan itu.

Darsini, warga Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara, mengaku sudah hampir dua bulan kesulitan mendapatkan minyak goreng curah. Sebagai produsen kerupuk, dirinya sangat terpukul dengan kondisi itu.

Sebelum langka, Darsini biasanya bisa membeli minyak goreng curah sampai lima jeriken ukuran 19 kilogram. Namun, saat ini, dirinya hanya bisa membeli empat kilogram minyak goreng curah dengan harga Rp 15.500 per kg.

Baca juga: Minyak Goreng Curah di Pati: HET Naik, Tapi Stok Gaib

Akhirnya, dia yang juga jualan minyak pun tak bisa menjualnya secara eceran. Minyak goreng itu hanya digunakan sendiri.

“Dapatnya cuman empat kilogram. Enggak bisa jualan minyak. Hanya bisa dipakai sendiri,” kata Darsini, usai mengantre minyak goreng di Pasar Ratu Jepara, Jumat (25/3/2022).

Selain berimbas pada jualan minyak gorengnya, kelangkaan ini juga sangat berimbas kepada produksi kerupuknya.

Selama dua bulan terakhir, proses goreng kerupuk menjadi tak menentu. Beruntung, dia juga memproduksi kerupuk yang digoreng dengan pasir.

“Biasanya setiap hari goreng. Sekarang, kadang goreng, kadang tidak. Jadinya saya mengolah kerupuk yang goreng pasir,” imbuh Darsini.

Senada dengan Darsini, Daroji, warga Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, juga mengaku tersiksa dengan kelangkaan minyak goreng curah ini.
Senada dengan Darsini, Daroji, warga Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, juga mengaku tersiksa dengan kelangkaan minyak goreng curah ini.Sebagai pedagang toko kelontong, biasanya dia membeli minyak goreng curah sampai sepuluh jeriken lebih. Namun, kini dia hanya diperbolehkan membeli satu jeriken minyak goreng curah.“Pelanggan di rumah banyak yang tanya (minyak goreng curah, red). Tapi saya bisa apa? Barangnya saja tidak ada. Kalau pun ada terbatas. Ini saya hanya dapat empat jeriken. Tidak setiap hari ada begini,” ujar Daroji.Galih, salah satu karyawan toko Sido Rahayu, mengaku jarang sekali ada distribusi minyak goreng curah. Biasanya toko itu mendapatkan minyak goreng curah dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.Karena kelangkaan itu, pihak toko terpaksa membatasi pembelian minyak goreng curah. Bahkan, kalau tidak pelanggan lama akan kesulitan membeli.“Kita batasi pembelian. Kalau tidak kita batasi, ya, tidak kebagian semua,” tutur Galih.Galih menjelaskan, untuk partai besar, pihak toko membatasi pembelian maksimal 19 kilogram. Sedangkan untuk partai kecil 5 kilogram.Para pembeli dan pemilik toko berharap agar ketersediaan minyak goreng curah bisa diperbanyak. Supaya kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler