Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jepara – Produksi sampah di Jepara telah mencapai 400 ton per hari. Jumlah itu akumulasi dari produksi masyarakat di kota dan desa.

Untuk mengatasi itu, pihaknya membuat program desa mandiri sampah. Melalui program itu, pemerintah akan mengajari masyarakat desa agar dapat mengelola sampahnya secara mandiri.

“Tujuannya desa itu mengelola sampah sendiri. Sampah tidak diangkut keluar kecuali residu,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jepara, Elida Farikha, Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Pemuda Keling Jepara Berhasil Kelola Sampah Hanya Bermodalkan Rp 1 Juta

Untuk menyukseskan program itu, Elida menggandeng perusahaan-perusahaan di Jepara. Mereka diminta mengeluarkan Corporate Social Responsibillity (CSR) untuk pendampingan pengelolaan sampah.

Ia mencontohkan, ada enam belas desa yang mendapatkan CSR dari sejumlah perusahaan hari ini (12/4/2022). Bantuan itu berupa kendaraan pengangkut sampah roda tiga, tong sampah, mesin penggiling dan peralatan penunjang penglolaan sampah lainnya.

“Sementara ada 16 desa yang didampingi. Mulai dari memilah sampai mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi,” jelas Elida.
“Sementara ada 16 desa yang didampingi. Mulai dari memilah sampai mengolah sampah menjadi barang bernilai ekonomi,” jelas Elida.Bupati Jepara Dian Kristiandi, mengatakan pemerintah memiliki keterbatasan dalam hal pengelolaan sampah, terutama di desa-desa. Untuk itu, pemerintah daerah mengajak semua elemen ikut mengelola sampah.Secara khusus, Andi meminta kepada perusahaan-perusahaan untuk mau mengeluarkan CSR-nya kepada desa. Selain itu, diharapkan juga mau mendampingi desa supaya bisa mandiri dalam mengelola sampah.“Perusahaan di Jepara ada 400 lebih. Sedangkan desanya hanya 184. Secara matematis, persoalan pendampingan desa dalam mengelola sampah mestinya sudah selesai. Misalnya dua perusahaan mendampingi satu desa saja, itu sudah selesai,” tegas Andi.Kendati demikian, Andi tetap berharap masyarakat membangun kesadaran masing-masing akan pentingnya pengelolaan sampah. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler