Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jepara - Kabupaten Jepara memiliki sentra industri mainan anak tradisional sejak dulu. Lokasinya di Desa Karanganyar, Kecamatan Kedung, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Sumarno (52), salah satu perajin mainan anak, menceritakan, warga Desa Karanganyar mulai membuat mainan anak sejak 1975 silam. Semula, warga Desa Karanganyar berjualan kitiran di Taman Sriwedari Solo lalu mengembangkannya menjadi lebih besar.

“Asal muasalnya tahun 1975. Lalu berkembang sampai sekarang. Dulu hanya memproduksi kitiran. Sekarang sudah banyak varian,” kata Sumarno, Rabu (20/4/2022).

[caption id="attachment_285843" align="alignleft" width="1920"] Warga Desa Karanganyar Jepara membuat mainan anak tradisional. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]

Menurut Sumarno, perkembangan industri mainan anak cukup pesat saat itu. Penjualannya pun sudah menyeluruh ke berbagai penjuru Indonesia. Seperti kitiran, trothokan, surungan dan beberapa jenis mainan lainnya.

“Seluruh pulau di Indonesia itu ada mainan dari Karanganyar. Ada pula yang dijual ke negara tetangga. Seperti Malaysia, Thailand, Brunai Darussalam dan Singapura,” ujar Sumarno.

Namun, sejak dua tahun terakhir penjualan terus menurun karena dihantam pandemi. Bahkan, permintaan dari Malaysia menjadi nol persen. Kini, Sumarno dan para perajin lainnya mulai membuka lagi pintu komunikasi dengan berbagai pihak yang mau membeli produknya.

Selain pandemi, Sumarno dan perajin lainnya juga dihantui gempuran arus teknologi yang kian melesat maju. Anak-anak kian terdikte dan kecanduan dengan gadget atau gawai dibanding mainan tradisional.
Selain pandemi, Sumarno dan perajin lainnya juga dihantui gempuran arus teknologi yang kian melesat maju. Anak-anak kian terdikte dan kecanduan dengan gadget atau gawai dibanding mainan tradisional.Baca: Ganjar Borong Mainan Tradisional dari Sarimo, Dibagikan ke Anak-AnakNamun, Sumarno tidak begitu khawatir dengan ancaman itu. Sebab, dia percaya mainan anak tradisional pasti menemukan tempatnya sendiri. Di sisi lain, sampai saat ini proses distribusinya didukung dengan jaringan penjualan yang sudah cukup mumpuni.“Lain dengan mainan gadget yang itu hanya dipajang di toko dan harganya mahal. Tapi, kalau mainan anak dari kami pasti harganya murah dan mudah didapat,” ucap Sumarno.Desa Karaganyar bukanlah desa yang memiliki wilayah luas. Penduduknya pun hanya sekitar 1800 jiwa. Namun, 80 persennya hingga kini menjadi perajin mainan anak.Karena wilayahnya yang tak begitu luas, Desa Karanganyar juga digadang-gadang menjadi desa wisata. Wisatawan bisa menikmati desa dan aktivitas perajin mainan anak dengan berjalan kaki mengelilingi desa. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar