Sabtu, 22 November 2025


MURIANEWS, Jepara – Angka stunting di Kabupaten Jepara mengalami penurunan. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, pada 2021 ini angkanya mencapai 12,91 persen.

Jumlah itu lebih rendah dari tahun sebelumnya, yakni 13,78 persen. Meski begitu, angka tersebut masih cukup tinggi jika dibanding pada 2019 lalu, yakni hanya 9,61 persen.

Puskesmas Tahunan Kabupaten Jepara memiliki empat jurus atau inovasi untuk mengatasi itu. Itu diungkapkan Kepala Puskesmas Tahunan, dr. Megarini Hesti Aries.

Baca: Rob di Jepara Mulai Surut, Aktivitas Pulih

Dijelaskan, jurus pertama yakni Grabs yang merupakan akronim dari Gerakan Rabu Sehat Minum Tablet Tambah Darah di Sekolah. Kedua, menggerakan konsumsi teh kelor atau merunggai.

Menurutnya, teh kelor bisa diugnakan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Dengan begitu, dihadapkan dapat mencegah anemia. Teh ini dibuat SMK Islam Jepara bekerjasama dengan Kelompok Kerja Gizi Puskesmas Tahunan.

Jurus ketiga, yakni See Gile You. Jurus ini akronim dari Sistem Edukasi Gizi lewat YouTube NovieGizi. Di dalamnya, terdapat konten cara membuat makanan pendamping ASI (MPASI).
Jurus ketiga, yakni See Gile You. Jurus ini akronim dari Sistem Edukasi Gizi lewat YouTube NovieGizi. Di dalamnya, terdapat konten cara membuat makanan pendamping ASI (MPASI).MPASI itu berbahan roti dari Kementerian Kesehatan. Penyajiannya dibuat bentuk yang lebih menarik dan disebut tinggi protein.Keempat, WARSEH yaitu warung sehat. Warung ini dibina langsung dari jurusan gizi Politeknik Kesehatan (Poltekes) Semarang.Melalui WARSEH, Poltekes Semarang memberdayakan UMKM untuk pengembangan pemberian makanan tambahan (PMT) lokal. Selain di Jepara, sistem penanggulangan stunting model begini juga dilakukan Poltekes Semarang di Demak dan Magelang.“Semoga kami mampu menekan angka stunting di Jepara. Kami berharap, Inovasi ini bisa di sampaikan kepada masyarakat. Sehingga Jepara menjadi Kabupaten yang sehat,” tuturnya. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar