17 Ribu Anak Jepara Tidak Sekolah
Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 28 Mei 2022 13:58:11
MURIANEWS, Jepara – Sebanyak 17.065 anak di Kabupaten
Jepara tak sekolah. Data itu berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional 2019. Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta pun meminta masalah anak tak sekolah segera ditangani.
Ia meminta perangkat daerah hingga lurah dan petinggi berkolaborasi mengatasi anak tak sekolah (ATS). Permintaan itu disampaikan Edy Supriyanta saat membuka Showcase Gerakan Remaja Hebat (GRH) di Halaman Setda Jepara, Sabtu (28/5/2022).
Diketahui, ATS ini terdiri dari anak tidak pernah sekolah, anak putus sekolah dan anak tidak melanjutkan sekolah.
Baca: Pj Bupati Jepara Ikut Menyapu Jalan di Jumat Bersih“Masih ada 17 ribu lebih anak tidak sekolah di Jepara. Ini tanggungjawab kita semua. Saya minta perangkat daerah, camat hingga lurah dan kepala desa yang 17 ribu ini betul-betul kita arahkan untuk ayo sekolah
maneh (lagi),” pinta Edy Supriyanta.
Showcase GRH ini digagas Bappeda
Jepara. Dalam acara itu dipamerkan sejumlah produk unggulan dari empat desa GRH. Masing-masing dari Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo; Desa Tubanan, Kecamatan Kembang; Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan dan Desa Nalumsari, Kecamtan Nalumsari.
Kepala Bappeda Jepara Subiyanto mengungkapkan, Kabupaten Jepara merupakan satu dari empat kabupaten yang ditunjuk sebagai pilot project penanganan ATS pada 2021. Itu ditindaklanjuti dengan diluncurkannya Yuk Sekolah Maneh.“Program Gerakan Remaja Hebat ini diadaptasi dari program lingkar remaja yang dikembangkan Unicef. Unicef membuat uji coba penanganan anak tidak sekolah di Nalumsari, Tegalsambi, Tulakan, dan Tubanan,” ujar Subiyanto.Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan Unicef Jawa Bali Ari Rukmantara, perwakilan Institut Teknologi dan Bisnis Semarang selaku mitra Unicef. Hadir juga kepala perangkat daerah, pimpinan ormas, camat se-Kabupaten Jepara, petinggi empat desa piloting dan sejumlah pelajar. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_292507" align="alignleft" width="1280"]

Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta saat berada di Showcase Gerakan Remaja Hebat (GRH) di Halaman Setda Jepara. (Murianews/ Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Sebanyak 17.065 anak di Kabupaten
Jepara tak sekolah. Data itu berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional 2019. Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta pun meminta masalah anak tak sekolah segera ditangani.
Ia meminta perangkat daerah hingga lurah dan petinggi berkolaborasi mengatasi anak tak sekolah (ATS). Permintaan itu disampaikan Edy Supriyanta saat membuka Showcase Gerakan Remaja Hebat (GRH) di Halaman Setda Jepara, Sabtu (28/5/2022).
Diketahui, ATS ini terdiri dari anak tidak pernah sekolah, anak putus sekolah dan anak tidak melanjutkan sekolah.
Baca: Pj Bupati Jepara Ikut Menyapu Jalan di Jumat Bersih
“Masih ada 17 ribu lebih anak tidak sekolah di Jepara. Ini tanggungjawab kita semua. Saya minta perangkat daerah, camat hingga lurah dan kepala desa yang 17 ribu ini betul-betul kita arahkan untuk ayo sekolah
maneh (lagi),” pinta Edy Supriyanta.
Showcase GRH ini digagas Bappeda
Jepara. Dalam acara itu dipamerkan sejumlah produk unggulan dari empat desa GRH. Masing-masing dari Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo; Desa Tubanan, Kecamatan Kembang; Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan dan Desa Nalumsari, Kecamtan Nalumsari.
Kepala Bappeda Jepara Subiyanto mengungkapkan, Kabupaten Jepara merupakan satu dari empat kabupaten yang ditunjuk sebagai pilot project penanganan ATS pada 2021. Itu ditindaklanjuti dengan diluncurkannya Yuk Sekolah Maneh.
“Program Gerakan Remaja Hebat ini diadaptasi dari program lingkar remaja yang dikembangkan Unicef. Unicef membuat uji coba penanganan anak tidak sekolah di Nalumsari, Tegalsambi, Tulakan, dan Tubanan,” ujar Subiyanto.
Kegiatan ini juga dihadiri perwakilan Unicef Jawa Bali Ari Rukmantara, perwakilan Institut Teknologi dan Bisnis Semarang selaku mitra Unicef. Hadir juga kepala perangkat daerah, pimpinan ormas, camat se-Kabupaten Jepara, petinggi empat desa piloting dan sejumlah pelajar.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi