46 Sapi di Jepara Terindikasi PMK
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 31 Mei 2022 14:23:30
MURIANEWS, Jepara – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten
Jepara mencatat 46 ekor sapi di Kota Ukir terindikasi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Ada beberapa yang terindikasi terjangkit PMK. Tapi masih dites di laboratorium,” ungkap Plt Kepala DKPP
Jepara, Zamroni Leistiaza, Selasa (31/5/2022).
Pihak dinas telah mengambil sampel dari sapi-sapi itu untuk dites laboratorium. Hasilnya maksimal besok pagi baru keluar.
Baca: Pemerintah Jepara Pantau Terus Penyebaran PMKIndikasi PMK tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Yaitu di Kecamatan Keling enam ekor, Kecamatan Kembang (17), Bangsri (10), Pakis Aji (3), Tahunan (1), dan Kedung (9).
Sapi-sapi yang bergejala PMK tersebut menderita sejumlah tanda-tanda. Yaitu hipersalivasi atau ngiler, suhu badan tinggi di atas 38 derajat, ada luka melepuh di gusi mulut dan ludah, dan ada luka di kuku.
Setelah mendapati 46 ekor yang bergejala PMK, pihaknya langsung mengobati dan mengisolasi mandiri ternak di kandang yang terpisah.
Setelah mendapati 46 ekor yang bergejala PMK, pihaknya langsung mengobati dan mengisolasi mandiri ternak di kandang yang terpisah.“Langsung dikarantina di kandang,” jelas Zamroni.Besok pagi, lanjut Zamroni, pihaknya menghadap Penjabat Bupati
Jepara untuk melaporkan itu. Tak hanya itu, pihaknya juga berencana menutup sementara pasar-pasar hewan di Jepara.Zamroni menyebut, rata-rata sapi yang terindikasi terjangkit PMK berasal dari pasar hewan. Sedangkan, sapi-sapi itu disinyalir masuk dari luar kota.“Rata-rata sapi yang masuk dari Jawa Timur,” ujar Zamroni. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_293090" align="alignleft" width="1600"]

Pemeriksaan sapi yang terindikasi PMK di Jepara. (Murianews/DKPP Jepara)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten
Jepara mencatat 46 ekor sapi di Kota Ukir terindikasi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Ada beberapa yang terindikasi terjangkit PMK. Tapi masih dites di laboratorium,” ungkap Plt Kepala DKPP
Jepara, Zamroni Leistiaza, Selasa (31/5/2022).
Pihak dinas telah mengambil sampel dari sapi-sapi itu untuk dites laboratorium. Hasilnya maksimal besok pagi baru keluar.
Baca: Pemerintah Jepara Pantau Terus Penyebaran PMK
Indikasi PMK tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Yaitu di Kecamatan Keling enam ekor, Kecamatan Kembang (17), Bangsri (10), Pakis Aji (3), Tahunan (1), dan Kedung (9).
Sapi-sapi yang bergejala PMK tersebut menderita sejumlah tanda-tanda. Yaitu hipersalivasi atau ngiler, suhu badan tinggi di atas 38 derajat, ada luka melepuh di gusi mulut dan ludah, dan ada luka di kuku.
Setelah mendapati 46 ekor yang bergejala PMK, pihaknya langsung mengobati dan mengisolasi mandiri ternak di kandang yang terpisah.
“Langsung dikarantina di kandang,” jelas Zamroni.
Besok pagi, lanjut Zamroni, pihaknya menghadap Penjabat Bupati
Jepara untuk melaporkan itu. Tak hanya itu, pihaknya juga berencana menutup sementara pasar-pasar hewan di Jepara.
Zamroni menyebut, rata-rata sapi yang terindikasi terjangkit PMK berasal dari pasar hewan. Sedangkan, sapi-sapi itu disinyalir masuk dari luar kota.
“Rata-rata sapi yang masuk dari Jawa Timur,” ujar Zamroni.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi