DPRD Jepara Harap Persoalan Anak Tidak Sekolah Dituntaskan
Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 3 Juni 2022 17:08:53
MURIANEWS, Jepara – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Jepara berharap persoalan anak tidak sekolah segera dituntaskan. Itu dikatakan Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma'arif, Jumat (3/6/2022).
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019, lebih dari 4,3 juta anak usia 7-18 tahun di Indonesia tidak bersekolah. Dari jumlah itu, 586 ribu berada di Jawa Tengah. Sementara itu, 17.056 anak Jepara tercatat tidak sekolah.
Pria yang akrab disapa Gus Haiz menyebut keadaan itu perlu penanganan khusus untuk mengentaskan masalah pendidikan tersebut.
Baca: 17 Ribu Anak Jepara Tidak Sekolah“Tentu, ini menjadi perhatian kita semua. Bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di
Jepara. Yakni, mendorong anak tidak sekolah untuk kembali belajar dan sekolah lagi,” katanya.
Menurutnya ada banyak faktor yang menyebabkan anak tidak sekolah. Selain faktor ekonomi, anak tidak sekolah juga bisa disebabkan oleh faktor geografis, sosial budaya dan juga perundungan.
Kondisi ekonomi keluarga berdampak juga terhadap keinginan anak bersekolah. Umumnya berkaitan dengan biaya sekolah.
“Namun ini sebenarnya tinggal kesadaran kita, karena saat ini sekolah sudah gratis,” jelas dia.Meski demikian, Gus Haiz ini prihatin dengan kasus anak tidak sekolah yang akibat pergaulan dan perundungan atau
bullying.“Kadang ATS ini bisa disebabkan oleh ajakan teman. Tapi yang lebih mengkuatirkan adalah korban
bullying. Anak menjadi trauma dan tidak mau sekolah lagi,” katanya.Untuk itu, dinas terkait perlu membentuk sebuah lembaga khusus menangani masalah perundungan itu.“Jangan sampai anak trauma dan tidak mau sekolah. Nah, yang seperti ini harus kita dampingi,” imbuh Haiz. Repoter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_293698" align="alignleft" width="2560"]

Ketua DPRD Jepara Haizul Ma'arif saat dialog di sebuah radio swasta di Jepara. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten
Jepara berharap persoalan anak tidak sekolah segera dituntaskan. Itu dikatakan Ketua DPRD Jepara, Haizul Ma'arif, Jumat (3/6/2022).
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019, lebih dari 4,3 juta anak usia 7-18 tahun di Indonesia tidak bersekolah. Dari jumlah itu, 586 ribu berada di Jawa Tengah. Sementara itu, 17.056 anak Jepara tercatat tidak sekolah.
Pria yang akrab disapa Gus Haiz menyebut keadaan itu perlu penanganan khusus untuk mengentaskan masalah pendidikan tersebut.
Baca: 17 Ribu Anak Jepara Tidak Sekolah
“Tentu, ini menjadi perhatian kita semua. Bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di
Jepara. Yakni, mendorong anak tidak sekolah untuk kembali belajar dan sekolah lagi,” katanya.
Menurutnya ada banyak faktor yang menyebabkan anak tidak sekolah. Selain faktor ekonomi, anak tidak sekolah juga bisa disebabkan oleh faktor geografis, sosial budaya dan juga perundungan.
Kondisi ekonomi keluarga berdampak juga terhadap keinginan anak bersekolah. Umumnya berkaitan dengan biaya sekolah.
“Namun ini sebenarnya tinggal kesadaran kita, karena saat ini sekolah sudah gratis,” jelas dia.
Meski demikian, Gus Haiz ini prihatin dengan kasus anak tidak sekolah yang akibat pergaulan dan perundungan atau
bullying.
“Kadang ATS ini bisa disebabkan oleh ajakan teman. Tapi yang lebih mengkuatirkan adalah korban
bullying. Anak menjadi trauma dan tidak mau sekolah lagi,” katanya.
Untuk itu, dinas terkait perlu membentuk sebuah lembaga khusus menangani masalah perundungan itu.
“Jangan sampai anak trauma dan tidak mau sekolah. Nah, yang seperti ini harus kita dampingi,” imbuh Haiz.
Repoter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi