Atasi Anak Tak Sekolah, Ini Rencana Pemkab Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 3 Juni 2022 17:43:17
MURIANEWS, Jepara – Sebanyak 17.056 anak
Jepara tercatat tidak sekolah. Data itu berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019. Pemkab setempat pun menyiapkan sejumlah kebijakan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jepara, Ony Sukistijawan mengatakan telah menyiapkan Gerakan Yuk Sekolah Maneh. Itu sebagai upaya untuk mengentaskan anak tak sekolah.
Dalam Gerakan itu, pihaknya telah menunjuk sejumlah desa menjadi pilot project penanganan anak tidak sekolah. Empat desa itu, yakni Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo; Desa Tubanan, Kecamatan Kembang; Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan dan Desa Nalumsari, Kecamatan Nalumsari.
Baca: DPRD Jepara Harap Persoalan Anak Tidak Sekolah Dituntaskan“Belum lama ini, kita menampilkan
show case hasil penanganan ATS (anak tidak sekolah) di empat desa. Mereka dilatih ketrampilan dan pendidikan layaknya sekolah formal di beberapa PKBM,” katanya.
Dijelaskan, ada beberapa PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang ditunjuk sebagai tempat penanganan ATS. Mereka bekerja sama dengan UNICEF.
“Diharapkan beberapa tahun kedepan ATS ini dapat ditangani. Melalui sistem informasi pembangunan berbasis masyarakat (SIPBM) serta aplikasi Sistem Informasi Putus Sekolah Masa Depan Cerah (SIPUTMERAH) masalah ATS di
Jepara dapat tertangani,” ujar Ony.
Baca: 17 Ribu Anak Jepara Tidak SekolahPersoalan anak tidak sekolah disorot Ketua DPRD Jepara Haizul Ma'arif. Ia berharap masalah itu segera dituntaskan.Tak hanya itu, ia juga berharap pendidikan di
Jepara mampu menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurutnya, perlu mengubah pola pikir tentang pendidikan.Di mana, lanjut Gus Haiz, pendidikan bukan lagi semata-mata untuk mencari pekerjaan saja. Namun, pendidikan harus membentuk karakter dan cara pikir.“Dengan demikian akan terwujud SDM yang berkualitas, kalo SDMnya bagus tentu mampu menghasilkan pekerjaan yang bagus, tidak kalah dengan orang asing,” tandasnya. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_254140" align="alignleft" width="1600"]

Ilustrasi: Sejumlah siswa di Jepara saat mengikuti pelajaran. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Sebanyak 17.056 anak
Jepara tercatat tidak sekolah. Data itu berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2019. Pemkab setempat pun menyiapkan sejumlah kebijakan.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Jepara, Ony Sukistijawan mengatakan telah menyiapkan Gerakan Yuk Sekolah Maneh. Itu sebagai upaya untuk mengentaskan anak tak sekolah.
Dalam Gerakan itu, pihaknya telah menunjuk sejumlah desa menjadi pilot project penanganan anak tidak sekolah. Empat desa itu, yakni Desa Tulakan, Kecamatan Donorojo; Desa Tubanan, Kecamatan Kembang; Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan dan Desa Nalumsari, Kecamatan Nalumsari.
Baca: DPRD Jepara Harap Persoalan Anak Tidak Sekolah Dituntaskan
“Belum lama ini, kita menampilkan
show case hasil penanganan ATS (anak tidak sekolah) di empat desa. Mereka dilatih ketrampilan dan pendidikan layaknya sekolah formal di beberapa PKBM,” katanya.
Dijelaskan, ada beberapa PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang ditunjuk sebagai tempat penanganan ATS. Mereka bekerja sama dengan UNICEF.
“Diharapkan beberapa tahun kedepan ATS ini dapat ditangani. Melalui sistem informasi pembangunan berbasis masyarakat (SIPBM) serta aplikasi Sistem Informasi Putus Sekolah Masa Depan Cerah (SIPUTMERAH) masalah ATS di
Jepara dapat tertangani,” ujar Ony.
Baca: 17 Ribu Anak Jepara Tidak Sekolah
Persoalan anak tidak sekolah disorot Ketua DPRD Jepara Haizul Ma'arif. Ia berharap masalah itu segera dituntaskan.
Tak hanya itu, ia juga berharap pendidikan di
Jepara mampu menaikkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Menurutnya, perlu mengubah pola pikir tentang pendidikan.
Di mana, lanjut Gus Haiz, pendidikan bukan lagi semata-mata untuk mencari pekerjaan saja. Namun, pendidikan harus membentuk karakter dan cara pikir.
“Dengan demikian akan terwujud SDM yang berkualitas, kalo SDMnya bagus tentu mampu menghasilkan pekerjaan yang bagus, tidak kalah dengan orang asing,” tandasnya.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi