Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jepara – Kasus stunting di Kabupaten Jepara ditargetkan turun tahun ini. Pemkab Jepara mematok target penurunan kasus stunting di angka 21,64 persen.

Target itu muncul di rapat koordinasi mengatasi permasalahan stunting. Rapat itu diikuti Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di ruang Sosrokartono Setda, Rabu (8/6/2022).

Berdasarkan aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), kondisi stunting di Jepara pada 2021 berada di angka 12,9 persen. Data itu bersumber dari layanan posyandu yang dilakukan kader di tingkat desa.

Baca: Ini Jurus Atasi Stunting Puskesmas Tahunan Jepara

Namun, data itu jauh berbeda dengan hasil riset kesehatan dasar dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Dalam data itu, prevalensi stunting di Kabupaten Jepara justru sebesar 25 persen.

Data itu berdasarkan observasi yang dilakukan pusat pada 300 sampel keluarga di Jepara. Hasil data itu membuat Kabupaten Jepara mendapatkan rapor merah penanganan stunting.

“Ketika rakor di Blora, stunting kita itu merah karena melebihi nasional,” terang Sekda Jepara Edy Sudjatmiko saat memimpin rakor penanganan stunting itu.
“Ketika rakor di Blora, stunting kita itu merah karena melebihi nasional,” terang Sekda Jepara Edy Sudjatmiko saat memimpin rakor penanganan stunting itu.Menurutnya adanya perbedaan sumber data itu menjadi persoalan krusial, sebab penting dalam proses pengambilan kebijakan.Kendati demikian, Pemkab Jepara lebih memilih meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi. Karenanya langkah percepatan penuntasan stunting terus didorong dengan memantapkan integrasi program lintas sektor.“Jangan sampai dengan 12,9 persen ini ternyata di lapangan malah melebihi 25 persen,” tandasnya.Pihaknya pun menargetkan penurunan prevalensi stunting pada 2022 sebesar 21,64 persen. Kemudian, pada tahun berikutnya ditarget turun di angka 17,89 persen. Lalu, turun jadi 14,64 persen pada 2024. Reporter: Faqih Mansyur HidayatEditor: Zulkili Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler