Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jepara – Kopi lokal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah terus berdaya. Produksi kopi di sana pun makin menjanjikan bagi masyarakat setempat.

Selain Desa Tempur, Kecamatan Keling, daerah penghasil kopi di Jepara adalah Desa Sumanding, Kecamatan Kembang. Desa itu juga punya potensi kopi yang cukup besar.

Potensi itu pun mulai disadari dan dirawat oleh warga. Suparjo menjadi salah satu petani kopi Desa Sumanding yang menjadi pionir pengembangannya.

Menuru Suparjo, Kopi Sumanding mulai dikembangkan sekitar 2018-2019 lalu. Geliatnya pun menunjukan trend yang positif.

Pada tahun pertama saja, dirinya sudah bisa menjual 50 kilogram kopi pada setiap bulannya. Lalu, pada tahun kedua, penjualannya meningkat 30 kilogram per bulan.

Baca: Petani Kopi Jepara Diberi Bibit Robusta untuk 200 Hektare Lahan

”Tahun ketiga malah bisa menjual 1 kuintal kopi (per bulan, red),” kata Suparjo, awal bulan ini.

Selain itu, banyak warga setempat yang ikut menjadi pengusaha kopi. Bahkan, kini muncul gagasan-gagasan baru yang didorong para pengusaha kopi muda di sana. Baik cara pengemasannya maupun pemasarannya.

Berada di ketinggian 600-700 meter di atas permukaan laut (MDPL), Desa Sumanding sangat cocok untuk ditanami kopi. Kopi robusta yang punya ciri khas rasa pahit tentunya jadi andalan.

Suparjo berpendapat, kopi robusta khas Desa Sumanding sendiri banyak dibeli para pecintanya dari Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya.
Suparjo berpendapat, kopi robusta khas Desa Sumanding sendiri banyak dibeli para pecintanya dari Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya.Meski begitu, ia mengakui Kopi Sumanding masih kalah pamor dengan Kopi Tempur, Desa Tempur, Kecamatan Keling. Sebab, di Desa Tempur, sebagian penduduknya menggeluti petani kopi. Namun, lanjut Suparjo, dari segi rasanya Kopi Sumanding tetap bisa bersaing.Baca: Kopi Jepara Terkenal Tapi Jarang masuk Minimarket, Ini SebabnyaSetiap waktu di rumahnya, Suparjo sibuk meladeni pembeli yang datang dari beragam kalangan. Selain dari warga setempat, pembeli juga berasal dari pemilik-pemilik kedai kopi di tempat wisata di Jepara. Di luar itu, ia menjual kopinya secara online.”Saat ini penjualan terbanyak cenderung di online,” imbuhnya.Dia berharap Pemerintah Kabupaten Jepara bisa berperan lebih signifikan untuk menaikkan penjualan dan mengenalkan kopi Sumanding ke jangakuan lebih luas.Menurutnya cara itu bisa dilakukan seperti setiap tamu yang datang disuguhi kopi-kopi dari Kabupaten Jepara. Atau mewajibkan hotel-hotel memasukkan kopi dari Jepara di daftar menu minumannya.”Kebijakan ini bisa mendongkrak penjualan dan membangkitkan ekonomi petani dari Kopi Sumanding,” pungkas Suparjo. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler