Minggu, 10 Desember 2023

Lesu, Ekspor Mebel Jepara Turun 40 Persen

Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 13 Agustus 2022 13:53:55
Salah satu warga Jepara sedang mengukir relief. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_308584" align="alignleft" width="1280"]Lesu, Ekspor Mebel Jepara Turun 40 Persen Salah satu warga Jepara sedang mengukir relief. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]

MURIANEWS, Jepara – Ekspor mebel dan furniture dari Kabupaten Jepara, Jawa Tengah masih lesu. Akibatnya, ekspor mengalami penurunan hingga 40 persen.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jepara, Andang Wahyu Triyanto mengatakan, ada sejumlah kendala yang membuat ekspor mebel dan furniture Jepara lesu.

Kendala tersebut, yakni meningkatnya biaya distribusi hingga lima kali lipat. Dulunya, biaya kapal rata-rata hanya 3 ribu US dollar per kontainer. Kemudian meningkat menjadi 20 ribu US dollar.

”Syukurlah kini sudah mulai menurun. Tapi masih di angka sekitar 10 ribu dollar AS,” jelas Andang, Sabtu (13/8/2022).

Baca: Gaya AHY Mengukir Kayu di Jepara

Meningkatnya harga perkapalan juga berpengaruh pada sulitnya mendapatkan bahan baku impor. Seperti engsel, baut, paku dan skrup yang rata-rata berasal dari Tiongkok.

Andang menyampaikan, ternyata bukan hanya harga perkapalan saja yang jadi faktor. Tetapi juga akibat perang Rusia dan Ukraina. Karena perang itu, harga minyak atau bahan bakar menjadi tinggi.

”Sudah perkapalan naik harganya, ditambah harga minyak naik. Alhasil harga kapal naik lagi,” ujar Andang.

Andang mengungkapkan, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok juga berimbas pada ekspor mebel dan furniture.

Pasar mebel Jepara yang mayoritas ke AS semakin sulit lantaran kebanyakan pemilik kapal adalah orang Tiongkok.

Akumulasi dari pelbagai masalah itu, lanjut Andang, kini nasib mebel dan furniture Jepara menggantung. Tak sedikit barang yang tertunda pengirimannya ke negara tujuan.

Untuk itu, Andang berharap agar para pengusaha mebel di Jepara lebih bersabar. Selain itu, mereka juga diminta menyikapi kondisi ini dengan membenahi sisi manajerial dan penyesuaian harga.

”Teman-teman harus betul-betul jeli dalam berhitung. Ini momen untuk saatnya berbenah bersama pada sisi manajemen,” tutur Andang.

Andang berharap, pada September 2022 nanti, ada pemesanan barang dengan mekanisme penyesuaian hal-hal baru.

Di samping itu, Andang sangat optimis mebel dan furniture Jepara akan berjaya kembali pada 2023.

 

Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi

Komentar