Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Jepara – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, kini dijadikan salah satu tulang punggung ekonomi daerah. Tak hanya itu, UMKM juga diharapkan bisa menjadi pengentas kemiskinan.

Gagasan itu muncul dalam temu usaha antara pelaku UMKM dengan perusahaan besar. Ada 25 UMKM dan 18 perusahaan besar yang hadir.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jepara, Hery Yulianto menyatakan, UMKM menjadi salah satu pilar ekonomi yang paling penting.

Baca: Verifikasi Diperpanjang, KPU Jepara dan Parpol Punya Waktu Tambahan

Berdasarkan data Dinas Koperasi, UKM, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Diskopukmnakertrans) Jepara, jumlah UMKM di Jepara ada 80.966 unit. Sedangkan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 213.485 orang.

”Jumlah UMKM harus berbanding lurus dengan banyaknya lapangan pekerjaan,” kata Hery, Selasa (30/8/2022).

Hery menyebut, jumlah Nomor Induk Berusaha (NIB) yang terbit di Online Single Submission (OSS) DPMPTSP dalam lima tahun terakhir, untuk UMKM masih fluktuatif.

Pada 2018 sebanyak 120, di 2019 sebanyak 1.355, lalu pada 2020 sebanyak 606, kemudian 2021 ada 6.899, dan sampai Juli 2022 ada 2.547 UMKM.

”Totalnya ada 11.527 UMKM yang ber-NIB atau setara 14,23 persen,” sebut Hery.Pihaknya berharap, melalui temu usaha ini, Pemilik Modal Asing (PMK) dapat menggandeng dan menyerap tenaga kerja dari pelaku UMKM.Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Setda Jepara, Mudrikatun, menyebut Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jepara pada Agustus 2021 mencalai 4,23 persen atau sebanyak 29.076 orang. Angka ini turu 2,47 persen dibanding Agustus 2020.Sedangkan, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2021 sebanyak 687.284 orang. Angka ini bertambah 7.377 orang dibanding Agustus 2020.Mudrikatun berharap, temu usaha ini dapat meningkatkan pendapatan UMKM. Serta memudahkan izin dan kerja sama antara UMKM dengan perusahaan besar.”Mudah-mudahan ini awal kebangkitan kita. Kebangkitan masyarakat bersama UMKM,” tutur Mudrikatun. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler