Nelayan Jepara Desak Pemerintah Normalkan Distribusi Solar
Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 2 September 2022 15:04:01
MURIANEWS, Jepara – Forum Nelayan (Fornel) Jepara, Jawa Tengah mendesak pemerintah untuk melancarkan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Sebabnya, sudah sepekan terakhir para nelayan kesulitan mendapatkan solar. Akibatnya mereka tak bisa melaut.
Ketua Fornel Jepara Utara, Solikhul mengatakan, tidak hanya nelayan di wilayah utara saja yang kesulitan dapat solar. Melainkan, hampir semua nelayan di wilayah Bumi Kartini.
Pihaknya mengungkapkan, meskipun nelayan sulit mendapatkan solar di SPBN, mereka masih bisa mendapatkan solar di SPBU.
Baca: Sepekan, Nelayan Jepara Tak Bisa Melaut Gegara Solar LangkaNamun, sejak dua bulan terakhir, tidak semua SPBU mau melayani pembelian solar dari nelayan atau petani.
”Sebelumnya, meskipun hanya satu jeriken sehari, masih dilayani di SPBU Sekuro (Kecamatan Mlonggo, red). Tapi sekarang tidak melayani,” kata Solikhul, Jumat (2/9/2022).
Solikhul juga menyebut, sejumlah SPBU yang dulunya melayani pembelian solar untuk nelayan kini tak melayani lagi. Seperti SPBU Krasak Bangsri, Mulyoharjo, Wedelan, Mambak.
Solikhul juga menyebut, sejumlah SPBU yang dulunya melayani pembelian solar untuk nelayan kini tak melayani lagi. Seperti SPBU Krasak Bangsri, Mulyoharjo, Wedelan, Mambak.Masalah yang sama juga dialami nelayan di wilayah Jepara Kota. Utamanya yang biasa membeli solar di SPBN Ujung Batu.Salah satunya yakni Mintono, nelayan asal Kelurahan Kauman, yang mengaku sejak sepekan terakhir solar di sana langka.”Sudah sepekan ini nelayan di sini tidak bisa melaut. Karena solarnya tidak ada. Sudah seminggu langka,” jelas Mintono.Terpisah, Kasubag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Jepara, Heru Sutamaji menegaskan sebenarnya tidak ada kelangkaan. Melainkan, yang ada hanyalah keterlambatan distribusi saja.”Ketersediaan solar itu cukup. Di semua SPBU di Jepara. Masalahnya hanya keterlambatan waktu pengiriman. Karena ada kemacetan di Kabupaten Demak. Bukan kelangkaan, itu salah besar,” terang Heru kepada
Murianews. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_313116" align="alignleft" width="1280"]

Antrean pengisian BBM jenis solar di SPBN Ujung Baru Jepara pagi ini, Jumat (2/9/2022). (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Forum Nelayan (Fornel) Jepara, Jawa Tengah mendesak pemerintah untuk melancarkan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Sebabnya, sudah sepekan terakhir para nelayan kesulitan mendapatkan solar. Akibatnya mereka tak bisa melaut.
Ketua Fornel Jepara Utara, Solikhul mengatakan, tidak hanya nelayan di wilayah utara saja yang kesulitan dapat solar. Melainkan, hampir semua nelayan di wilayah Bumi Kartini.
Pihaknya mengungkapkan, meskipun nelayan sulit mendapatkan solar di SPBN, mereka masih bisa mendapatkan solar di SPBU.
Baca: Sepekan, Nelayan Jepara Tak Bisa Melaut Gegara Solar Langka
Namun, sejak dua bulan terakhir, tidak semua SPBU mau melayani pembelian solar dari nelayan atau petani.
”Sebelumnya, meskipun hanya satu jeriken sehari, masih dilayani di SPBU Sekuro (Kecamatan Mlonggo, red). Tapi sekarang tidak melayani,” kata Solikhul, Jumat (2/9/2022).
Solikhul juga menyebut, sejumlah SPBU yang dulunya melayani pembelian solar untuk nelayan kini tak melayani lagi. Seperti SPBU Krasak Bangsri, Mulyoharjo, Wedelan, Mambak.
Masalah yang sama juga dialami nelayan di wilayah Jepara Kota. Utamanya yang biasa membeli solar di SPBN Ujung Batu.
Salah satunya yakni Mintono, nelayan asal Kelurahan Kauman, yang mengaku sejak sepekan terakhir solar di sana langka.
”Sudah sepekan ini nelayan di sini tidak bisa melaut. Karena solarnya tidak ada. Sudah seminggu langka,” jelas Mintono.
Terpisah, Kasubag Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Setda Jepara, Heru Sutamaji menegaskan sebenarnya tidak ada kelangkaan. Melainkan, yang ada hanyalah keterlambatan distribusi saja.
”Ketersediaan solar itu cukup. Di semua SPBU di Jepara. Masalahnya hanya keterlambatan waktu pengiriman. Karena ada kemacetan di Kabupaten Demak. Bukan kelangkaan, itu salah besar,” terang Heru kepada
Murianews.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi