Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Jepara – Ketua Bidang Produksi dan Pemasaran Himpunan Kerukunan Tani Indonesia Abdul Wachid menyebut, kenaikan harga BBM membuat petani dan nelayan makin nelangsa.

Pasalnya, kenaikan tarif itu berdampak langsung pada kenaikan ongkos produksi di kalangan petani.

Wachid mengatakan para petani kini menanggung beban lebih besar. Ia pun mendapat banyak keluhan dari para petani terkait kenaikan harga BBM itu.

”Kebijakan pemerintah ini membuat petani kian berat menghadapi situasi pasca pandemi Covid-19,” kata anggota Komisi VIII DPR RI asal Kabupaten Jepara ini, Jumat (9/9/2022).

Menurutnya, efek domino kenaikan harga BBM itu secara langsung berpengaruh kepada Harga Pokok Produksi (HPP). Kenaikan ongkos produksi akibat naiknya harga BBM mencapai 12 persen sampai 15 persen.

Baca: Pemkab Jepara Siapkan Rp 5 Miliar untuk Atasi Dampak Kenaikan BBM

”Kenaikan BBM membuat para petani menjerit, bapak presiden. Kehidupan para petani di daerah-daerah semakin nelangsa,” jelas Wachid.

Yang lebih memprihatinkan, kata Wachid, pasca kenaikan harga BBM pertalite dan solar para petani kebingungan menghadapi kondisi yang semakin kompleks ini. Namun, mereka tidak tahu harus mengadu ke siapa akan nasibnya.

”Petani padi, tebu, sayuran, nelayan, tambak dan lain-lain mereka hidup di desa-desa pinggir laut di gunung-gunung jauh dari para elit dan tidak tahu cara menyuarakan jeritan hatinya,” ujar Ketua Dewan Penasehat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) itu.Saat ini saja, lanjut Wachid, harga BBM jenis solar yang sering dipakai para petani untuk mengolah kebun dan berlayar di laut langsung naik tinggi.”Ini memberatkan beban biaya sarana produksi, upah buruh tani pasti naik, biaya angkut minta naik, beban biaya hidup naik, belum lagi harga pupuk naik, obat-obatan naik,” ungkapnya.”Sedangkan di petani harga tidak ikut naik, bahkan kadang kalau harga di petani naik sedikit saja sudah ribut di media, seakan-akan petani tidak boleh mendapatkan keuntungan,” ungkap Ketua DPD partai Gerindra Jawa Tengah ini.Wachid meminta agar presiden Jokowi memerhatikan nasib para petani yang terimbas kenaikan harga BBM. Beberapa di antaranya seperti program kredit murah atau pupuk subsidi yang tersedia cukup dan murah.Wachid juga berhadap agar harga BBM bisa dikembalikan ke harga semula. Sehingga nasib petani di desa-desa bisa terangkat kesejahteraannya. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler