Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Jepara – Tingkat kerawanan konflik dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) atau Pemilihan Petinggi (Pilpet) di Kabupaten Jepara diklaim tak terlalu tinggi.

Itu diungkapkan Kepala Dinsospermades Jepara, Edy Marwoto. Ia mengatakan, dari 24 desa penyelenggara Pilkades secara umum potensi konfliknya tak begitu tinggi.

Ia menyebut, rata-rata jumlah calon petinggi yang hanya dua atau tiga nama jadi alasannya. Edy mengatakan, justru jika calonnya ada lima orang justru tinggi.

”Sejauh ini yang paling terlihat tingkat kerawanannya paling tinggi itu Desa Jambu, Kecamatan Mlonggo. Karena calonnya ada lima orang,” kata Edy, Kamis (6/10/2022).

Pihaknya pun memberi perhatian khusus di Desa Jambu. Namun demikian, Dinsospermades Jepara tetap mewaspadai seluruh desa yang menggelar Pilpet serentak ini.

Baca: Adik Gus Baha Menang Pilkades Tanpa Money Politic, Ini Kronologinya

Sebab, bukan tidak mungkin, potensi konflik terjadi pada desa yang calon petingginya tak banyak.

”Semuanya kami tetap siapkan pengamanan. Tapi yang paling utama Desa Jambu. Kami beri perhatian khusus,” tegas Edy.Sebelumnya, kata dia, ada satu desa yang terancam gagal menggelar Pilpet tahun ini. Karena calonnya hanya satu. Yaitu Desa Sendang, Kecamatan Kalinyamatan.Namun, setelah dilakukan perpanjangan hingga 31 September kemarin, jumlah pendaftarnya sebanyak empat orang. Saat ini, di Desa Sendang tengah dilakukan verifikasi administrasi berkas pendaftaran bakal calon petinggi.“Kemungkinan besar Desa Sendang tetap ikut Pilpet Serentak tahun ini,” pungkas Edy.Diketahui, 24 desa di Kabupaten Jepara melaksanakan Pilpet serentak pada 14 November 2022. Baliho-baliho dan spanduk calon petinggi mulai tersebar di berbagai sudut desa. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler