Pariwisata Diharap Jadi Penyumbang Besar PAD Jepara
Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 22 Oktober 2022 16:38:13
MURIANEWS, Jepara – Pendapatan dari sektor pariwisata diharap dapat ditingkatkan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Permintaan itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jepara, Junarso.
Menurutnya, Pemkab Jepara harus punya optimisme yang tinggi. Di mana, sektor pariwisata harus dijadikan primadona pendapatan asli daerah (PAD) di Jepara.
Namun, optimisme ini harus di dukung semua pihak termasuk potensi wisata yang ada. Di mana, Jepara punya potensi alam, laut, gunung, budaya dan kearifan lokal yang dimiliki.
”Kami mengapresiasi kerja keras Pemkab Jepara untuk mengembangkan potensi Pariwisata yang ada. Namun hal ini perlu ditingkatkan lagi,” ungkap Junarso, Sabtu (22/10/2022).
Baca: Orang Sakit Jadi Penyumbang PAD Terbanyak di JeparaMenurutnya, Pemkab harus berani memberikan optimisme dengan fakta yang ada. Caranya, tinggal pemerintah hadir menghidupkan potensi ini menjadi hasil nyata yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Junarso juga membandingkan wisata buatan yang dikelola swasta dengan milik Pemkab Jepara. Misalnya wisata kolam renang swasta di Jepara. Dengan kondisi lokasi yang tidak begitu luas, bangunan tidak mewah dengan pengelolaan sederhana, tapi mampu memberikan hasil yang luar biasa.
Untuk itu, kata dia, obyek pariwisata yang dikelola Pemkab, hasilnya harus lebih baik dari milik swasta. Pemerintah bisa memaksimalkan Pantai Kartini, Bandengan, Benteng Portugis, Gua Tritip, hingga Karimunjawa untuk menjadikan primadona dalam PAD Jepara.”Kami tahu retribusi wisata Jepara ini baru sekitar Rp3,8 miliar per tahun. Masih bisa kita tingkatkan lagi,” ungkap dia.Terkait dengan peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf), menurut Junarso adalah dua hal tidak dapat dipisahkan. Dua-duanya harus berkembang beriringan, ekraf harus mendukung pariwisata begitu sebaliknya.Dalam hal ini pemerintah harus aktif mendorong dan memfasilitasi agar pencari pekerjaan ada keberanian untuk mengeluarkan ide kreatifnya dan punya nilai ekonomi tinggi.”Kemampuan seni pahat ukir kita tinggi. Jika disandingkan dengan potensi wisata ini, akan saling menguatkan. Kemampuan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ungkap Junarso. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
[caption id="attachment_326818" align="alignleft" width="1280"]
Suasana Pantai Kartini saat sore hari. (Murianews/Faqih Mansur Hidayat)[/caption]
MURIANEWS, Jepara – Pendapatan dari sektor pariwisata diharap dapat ditingkatkan oleh Pemerintah Kabupaten Jepara. Permintaan itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jepara, Junarso.
Menurutnya, Pemkab Jepara harus punya optimisme yang tinggi. Di mana, sektor pariwisata harus dijadikan primadona pendapatan asli daerah (PAD) di Jepara.
Namun, optimisme ini harus di dukung semua pihak termasuk potensi wisata yang ada. Di mana, Jepara punya potensi alam, laut, gunung, budaya dan kearifan lokal yang dimiliki.
”Kami mengapresiasi kerja keras Pemkab Jepara untuk mengembangkan potensi Pariwisata yang ada. Namun hal ini perlu ditingkatkan lagi,” ungkap Junarso, Sabtu (22/10/2022).
Baca: Orang Sakit Jadi Penyumbang PAD Terbanyak di Jepara
Menurutnya, Pemkab harus berani memberikan optimisme dengan fakta yang ada. Caranya, tinggal pemerintah hadir menghidupkan potensi ini menjadi hasil nyata yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Junarso juga membandingkan wisata buatan yang dikelola swasta dengan milik Pemkab Jepara. Misalnya wisata kolam renang swasta di Jepara. Dengan kondisi lokasi yang tidak begitu luas, bangunan tidak mewah dengan pengelolaan sederhana, tapi mampu memberikan hasil yang luar biasa.
Untuk itu, kata dia, obyek pariwisata yang dikelola Pemkab, hasilnya harus lebih baik dari milik swasta. Pemerintah bisa memaksimalkan Pantai Kartini, Bandengan, Benteng Portugis, Gua Tritip, hingga Karimunjawa untuk menjadikan primadona dalam PAD Jepara.
”Kami tahu retribusi wisata Jepara ini baru sekitar Rp3,8 miliar per tahun. Masih bisa kita tingkatkan lagi,” ungkap dia.
Terkait dengan peningkatan pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf), menurut Junarso adalah dua hal tidak dapat dipisahkan. Dua-duanya harus berkembang beriringan, ekraf harus mendukung pariwisata begitu sebaliknya.
Dalam hal ini pemerintah harus aktif mendorong dan memfasilitasi agar pencari pekerjaan ada keberanian untuk mengeluarkan ide kreatifnya dan punya nilai ekonomi tinggi.
”Kemampuan seni pahat ukir kita tinggi. Jika disandingkan dengan potensi wisata ini, akan saling menguatkan. Kemampuan ini menjadi daya tarik bagi wisatawan,” ungkap Junarso.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi
