Namun, sayang sejumlah warga di Kabupaten Jepara gagal menyaksikan fenomena langka itu dengan kasat mata. Sebab, saat detik-detik fenomena itu terjadi awan tebal selimuti langit Jepara.
Sejak pukul 16.00 WIB, sejumlah warga sebenarnya sudah berkumpul di Pantai Tirta Samudra Bandengan Jepara. Sedikitnya ada empat teropong disiapkan sebagai alat bantu.
Memasuki pukul 17.00 WIB, bulan mulai terhalang oleh bayangan bumi. Empat belas menit berikutnya, bulan sudah mulai tertutup bayangan bumi.
Sayangnya, fenomena tersebut hanya dapat dilihat dari layar laptop yang sudah diinstal aplikasi khusus. Sedangkan, di langit, bulan sama sekali tak terlihat.
Mendung tebal menyelimuti ufuk timur langit Jepara. Mereka sudah menunggu hingga jadwal gerhana bulan total berakhir. Namun, mereka tak juga bisa melihatnya dengan kasat mata.
, sebagian wilayah di Jepara memang diselimuti mendung. Tak hanya di wilayah Pantai Bandengan, tetapi hampir menyeluruh.
Kendati begitu, warga tetap melakukan salat gerhana. Pemandangan serupa juga terlihat di sejumlah masjid dan musala di sejumlah desa.’’Sayangnya mendung. Jadi kami tidak bisa melihat secara kasat mata,’’ kata Hudi, salah satu pengajar Ilmu Falak di Unisnu Jepara.Hudi menyampaikan, meskipun tak bisa melihat dengan kasat mata, dirinya tetap menjalankan salat sunah gerhana bulan.’’Kami tetap salat sunah gerhana bulan. Semoga ada berkahnya,’’ ujar Hudi. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Gerhana bulan total terjadi petang ini, (8/11/2022). Fenomena alam itu dapat dilihat hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Namun, sayang sejumlah warga di Kabupaten Jepara gagal menyaksikan fenomena langka itu dengan kasat mata. Sebab, saat detik-detik fenomena itu terjadi awan tebal selimuti langit Jepara.
Sejak pukul 16.00 WIB, sejumlah warga sebenarnya sudah berkumpul di Pantai Tirta Samudra Bandengan Jepara. Sedikitnya ada empat teropong disiapkan sebagai alat bantu.
Memasuki pukul 17.00 WIB, bulan mulai terhalang oleh bayangan bumi. Empat belas menit berikutnya, bulan sudah mulai tertutup bayangan bumi.
Baca: Rencana Kenaikan Tarif PDAM di Jepara Ditolak
Sayangnya, fenomena tersebut hanya dapat dilihat dari layar laptop yang sudah diinstal aplikasi khusus. Sedangkan, di langit, bulan sama sekali tak terlihat.
Mendung tebal menyelimuti ufuk timur langit Jepara. Mereka sudah menunggu hingga jadwal gerhana bulan total berakhir. Namun, mereka tak juga bisa melihatnya dengan kasat mata.
Pantauan
Murianews, sebagian wilayah di Jepara memang diselimuti mendung. Tak hanya di wilayah Pantai Bandengan, tetapi hampir menyeluruh.
Baca: Pj Bupati Jepara Rekomendasikan Kenaikan UMK 13 Persen
Kendati begitu, warga tetap melakukan salat gerhana. Pemandangan serupa juga terlihat di sejumlah masjid dan musala di sejumlah desa.
’’Sayangnya mendung. Jadi kami tidak bisa melihat secara kasat mata,’’ kata Hudi, salah satu pengajar Ilmu Falak di Unisnu Jepara.
Hudi menyampaikan, meskipun tak bisa melihat dengan kasat mata, dirinya tetap menjalankan salat sunah gerhana bulan.
’’Kami tetap salat sunah gerhana bulan. Semoga ada berkahnya,’’ ujar Hudi.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi