Cegah Banjir, Sungai-Sungai di Jepara Dipantau
Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 10 Desember 2022 15:27:30
Diketahui, BMKG telah memperkirakan, hujan deras terjadi di Kabupaten Jepara pada Oktober 2022 hingga Februari 2023. Puncaknya diperkirakan terjadi Januari 2023 dengan curah hujan dengan intensitas sangat tinggi.
Di sisi lain, Kabupaten Jepara termasuk daerah yang rawan bencana. Di Jawa Tengah, lanjutnya, Jepara masuk 10 besar daerah dengan resiko bencana cukup tinggi.
Berdasarkan data Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2021, risiko banjir di Jepara menempati urutan ke 209 dengan skor 22,7 kategori tinggi.
Baca: Investasi PMA di Jepara Tembus Rp 8,69 TriliunLangkah mitigasi bencana banjir di tengah curah hujan yang tinggi adalah dengan memastikan aliran sungai lancar. Selain itu, juga tidak ada sampah yang menghambat, serta endapan tanah yang menyebabkan pedangkalan sungai.
’’Langkah mitigasi banjir mulai kami gencarkan. Misalnya saja kemarin, kami bersihkan Sungai Sekembu,’’ kata Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta (10/12/2022).
Edy menyampaikan, kebiasaan membuang sampah ke sungai akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Sungai Sekembu, Desa Bandengan, Kecamatan Jepara dipilih untuk yang pertama dibersihkan karena banyak sampah yang menyumbat di sekitaran jembatan.
’’Informasinya masih banyak warga yang rajin. Rajin buang sampah ke sungai,’’ ujar Edy.Setiap musim penghujan, aliran Sungai Sekembu tidak bisa mengalir dengan lancar karena banyak sampah yang tersangkut. Untuk itu pihaknya mengimbau warga masyarakat, khususnya yang tinggal disekitar di Sekembu agar tidak membuang sampah di sungai.Edy meminta agar semua sungai di Jepara dibersihkan. Ini penting dan mendesak dilakukan sebelum puncak musim penghujan tiba.’’Semua sungai harus bersih dari sampah,’’ tegas Edy. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Sungai-sungai di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mulai dipantau. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya banjir saat puncak musim penghujan.
Diketahui, BMKG telah memperkirakan, hujan deras terjadi di Kabupaten Jepara pada Oktober 2022 hingga Februari 2023. Puncaknya diperkirakan terjadi Januari 2023 dengan curah hujan dengan intensitas sangat tinggi.
Di sisi lain, Kabupaten Jepara termasuk daerah yang rawan bencana. Di Jawa Tengah, lanjutnya, Jepara masuk 10 besar daerah dengan resiko bencana cukup tinggi.
Berdasarkan data Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) tahun 2021, risiko banjir di Jepara menempati urutan ke 209 dengan skor 22,7 kategori tinggi.
Baca: Investasi PMA di Jepara Tembus Rp 8,69 Triliun
Langkah mitigasi bencana banjir di tengah curah hujan yang tinggi adalah dengan memastikan aliran sungai lancar. Selain itu, juga tidak ada sampah yang menghambat, serta endapan tanah yang menyebabkan pedangkalan sungai.
’’Langkah mitigasi banjir mulai kami gencarkan. Misalnya saja kemarin, kami bersihkan Sungai Sekembu,’’ kata Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta (10/12/2022).
Edy menyampaikan, kebiasaan membuang sampah ke sungai akan berdampak buruk terhadap lingkungan. Sungai Sekembu, Desa Bandengan, Kecamatan Jepara dipilih untuk yang pertama dibersihkan karena banyak sampah yang menyumbat di sekitaran jembatan.
’’Informasinya masih banyak warga yang rajin. Rajin buang sampah ke sungai,’’ ujar Edy.
Setiap musim penghujan, aliran Sungai Sekembu tidak bisa mengalir dengan lancar karena banyak sampah yang tersangkut. Untuk itu pihaknya mengimbau warga masyarakat, khususnya yang tinggal disekitar di Sekembu agar tidak membuang sampah di sungai.
Edy meminta agar semua sungai di Jepara dibersihkan. Ini penting dan mendesak dilakukan sebelum puncak musim penghujan tiba.
’’Semua sungai harus bersih dari sampah,’’ tegas Edy.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi