Gelombang Tinggi, Penyeberangan Jepara-Karimunjawa Dihentikan Sementara
Faqih Mansur Hidayat
Sabtu, 24 Desember 2022 11:59:16
Kepala Bidang Hubungan Laut pada Dishub Jepara, Suroto mengatakan, penghentian pelayaran tersebut dimulai pada Jumat (23/12/2022). Pihaknya menyebut, gelombang laut di Perairan Jepara kini terpantau setinggi 2,5 meter.
’’Ketinggian gelombang laut sudah melampaui batas aman pelayaran,’’ jelas Suroto, Sabtu (24/12/2022).
Baca: Gelombang Tinggi Capai 2,5 Meter, Nelayan Jepara Diimbau Tak MelautSementara itu, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk ini diperkirakan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Sejak dua hari terakhir dan hari ini, gelombang di perairan Jepara mencapai 1,25-2,5 meter.
Sedangkan, untuk dua hari mendatang tinggi gelombang diperkirakan meningkat mencapai 2,5-4 meter. Tak hanya gelombang tinggi, BMKG juga memprediksi potensi hujan ringan. Sedangkan kecepatan angin berkisar 10-25 knots.
Karena cuaca buruk dan gelombang tinggi itu, dua jenis kapal yakni KMP Siginjai maupun Express Bahari dilarang melakukan penyeberangan ke Karimunjawa atau sebaliknya.
’’Untuk sementara tidak berlayar dulu sampai kondisi cuaca membaik,’’ ujar Suroto.
Menurutnya, kondisi seperti ini terjadi tiap tahun, terutama saat memasuki akhir tahun. Karena itu dimulainya angin barat.Suroto memperkirakan gelombang tinggi ini berlangsung kurang lebih sepekan. Saat ini pihaknya terus memantau kondisi gelombang laut.’’Kami memantau setiap hari melalui komunikasi kapal dan stasiun radio pantai,’’ imbuhnya.Sementara itu, Camat Karimunjawa, Muslikin mengungkapkan, akibat penghentian penyeberangan itu, seratus lebih wisatawan tertahan di Karimunjawa. Mereka tertahan sejak kemarin. Pihaknya sudah melaporkan hal itu kepada Dishub Jepara.’’Kami tidak berani ambil resiko. Wisatawan bisa kembali menyeberang kalau situasinya sudah memungkinkan,’’ tegas Muslikin. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, menerbitkan pengumuman penghentian sementara penyeberangan Jepara-Karimunjawa. Alasannya, terjadi cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Kepala Bidang Hubungan Laut pada Dishub Jepara, Suroto mengatakan, penghentian pelayaran tersebut dimulai pada Jumat (23/12/2022). Pihaknya menyebut, gelombang laut di Perairan Jepara kini terpantau setinggi 2,5 meter.
’’Ketinggian gelombang laut sudah melampaui batas aman pelayaran,’’ jelas Suroto, Sabtu (24/12/2022).
Baca: Gelombang Tinggi Capai 2,5 Meter, Nelayan Jepara Diimbau Tak Melaut
Sementara itu, berdasarkan prakiraan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), cuaca buruk ini diperkirakan berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Sejak dua hari terakhir dan hari ini, gelombang di perairan Jepara mencapai 1,25-2,5 meter.
Sedangkan, untuk dua hari mendatang tinggi gelombang diperkirakan meningkat mencapai 2,5-4 meter. Tak hanya gelombang tinggi, BMKG juga memprediksi potensi hujan ringan. Sedangkan kecepatan angin berkisar 10-25 knots.
Karena cuaca buruk dan gelombang tinggi itu, dua jenis kapal yakni KMP Siginjai maupun Express Bahari dilarang melakukan penyeberangan ke Karimunjawa atau sebaliknya.
’’Untuk sementara tidak berlayar dulu sampai kondisi cuaca membaik,’’ ujar Suroto.
Menurutnya, kondisi seperti ini terjadi tiap tahun, terutama saat memasuki akhir tahun. Karena itu dimulainya angin barat.
Suroto memperkirakan gelombang tinggi ini berlangsung kurang lebih sepekan. Saat ini pihaknya terus memantau kondisi gelombang laut.
’’Kami memantau setiap hari melalui komunikasi kapal dan stasiun radio pantai,’’ imbuhnya.
Sementara itu, Camat Karimunjawa, Muslikin mengungkapkan, akibat penghentian penyeberangan itu, seratus lebih wisatawan tertahan di Karimunjawa. Mereka tertahan sejak kemarin. Pihaknya sudah melaporkan hal itu kepada Dishub Jepara.
’’Kami tidak berani ambil resiko. Wisatawan bisa kembali menyeberang kalau situasinya sudah memungkinkan,’’ tegas Muslikin.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi