Rabu, 19 November 2025


Kini, mereka sudah dievakuasi menuju Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Para wisatawan itu dievakuasi menggunakan KM Kelimutu milik PT Pelni.

Total 499 orang wisatawan yang dievakuasi. Mereka merupakan wisatawan asing, wisatawan domestik, dan warga lokal yang ingin beranjak dari Karimunjawa.

’’Seluruh penumpang dari Karimunjawa yang tertahan sudah dievakuasi,’’ kata Nurman, salah satu relawan wisata saat dihubungi Murianews, Selasa (27/12/2022) malam.

Baca: Evakuasi Wisatawan di Karimunjawa Jepara Tertunda

Nurman mengatakan, KM Kelimutu datang terlambat di Pelabuhan Legon Bajak, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa. Semula, kapal diperkirakan tiba pukul 19.30 WIB atau paling lambat 20.00 WIB.

Namun, karena cuaca buruk dan gelombang tinggi di Laut Jawa Bagian Tengah, pelayaran sedikit terganggu. Kapal baru tiba di pelabuhan pukul 20.45 WIB.

Nurman menyebut, butuh waktu satu jam supaya seluruh penumpang bisa naik ke kapal milik PT Pelni tersebut. Beruntung, tidak ada kendala apa pun saat proses evakuasi itu.

Saat proses evakuasi, cuaca di perairan sekitar pelabuhan cukup bagus. Angin dan ombak tak begitu kencang seperti sebelumnya.

Berdasarkan data Syahbandar Karimunjawa, total penumpang yang ikut dalam KM Kelimutu sebanyak 901 jiwa. Total itu sudah termasuk penumpang kapal KM Kelimutu sebelum mampir ke Karimunjawa.Diketahui, KM Kelimutu sedianya berlayar dari Sampit menuju Semarang. Namun, karena permohonan Pemkab Jepara, akhirnya PT Pelni mengarahkan agar KM Kelimutu bisa mampir sejenak di Karimunjawa untuk mengevakuasi wisatawan yang tertahan itu.Baca: Seluruh Wisatawan yang Tertahan di Karimunjawa Jepara Siap DievakuasiInformasi yang dihimpun Murianews, KM Kelimutu menempuh pelayaran ke Semarang sekitar enam jam.Setibanya di Pelabuhan Tanjung Emas, sebagian penumpang kapal akan dijemput oleh dua armada bus milik Pemkab Jepara.Mereka kemudian dibawa ke Jepara untuk mengambil kendaraan yang masih terparkir di Pelabuhan Kartini Jepara.https://youtu.be/o-b-pNZhilUReporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler