Tertahan di Jepara, Pemkab Bantu Pemulangan Ratusan Warga Karimunjawa
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 28 Desember 2022 13:47:05
Kini, mereka berkumpul di Pendapa RA Kartini Jepara, Rabu (28/12/2022). Pihak pemerintah mengumpulkan mereka untuk proses pemulangan mereka.
Salah satunya, Fahrul Alim. Warga Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa mengatakan sudah berada di Jepara sejak 14 Desember 2022 untuk menyelesaikan urusannya.
Baca: Logistik Menipis, Nelayan Karimunjawa Jepara Nekat Terjang Gelombang TinggiMulanya, ia berencana kembali ke Karimunjawa pada Jumat (23/12/22). ’’Tapi karena cuaca buruk, jadinya sampai hari ini masih belum bisa pulang,’’ kata Fahrul saat ditemui
Murianews.
Selama tertahan di Jepara, Fahrul tinggal di rumah saudaranya. Selama di Jepara, seluruh pekerjaannya di Karimunjawa terbengkalai. Kendati begitu, dia tetap merasa lega karena keluarganya di Karimunjawa dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.
Fahrul tak tertahan sendirian di Jepara. Dari pendataan terakhir, ada sebanyak 136 Kartu Keluarga (KK) yang mengalami hal sama. Rata-rata, mereka tinggal di rumah saudaranya. Namun, sebagian dari mereka tinggal di rusunawa.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengatakan akan mengevakuasi mereka. Rencananya, mereka diantar ke Pelabuhan Tanjung Mas untuk kemudian diantar ke Karimunjawa dengan salah satu kapal milik PT Pelni.
’’Rencananya diberangkatkan ke Semarang, Jumat (30/12/2022) pukul 23.00 WIB,’’ terang Edy.
Tak hanya memfasilitasi pemulangan warga, pemerintah juga memberikan bantuan logistik berupa makanan siap santap, beras, minyak goreng, telur dan susu. Kemudian, sebanyak 103 KK diberi bantuan uang tunai oleh BAZNAS senilai Rp 500 ribu.’’Saya harap uangnya digunakan untuk biaya keberangkatan ke Karimunjawa. Kalau bisa jangan digunakan untuk kebutuhan lain,’’ tutur Edy.
Baca: Wisatawan yang Tertahan di Karimunjawa Jepara Dievakuasi dengan SelamatSaat ini, belum seluruhnya warga yang tertahan mendaftar untuk menumpang kapal dari Semarang. Sebagian warga, terutama yang tempat tinggalnya di luar Pulau Karimunjawa masih berpikir ulang.Seperti Pulau Nyamuk, Parang, dan Genting, mereka masih berpikir bagaimana caranya bisa sampai di rumah di tengah cuaca masih buruk dan gelombang masih tinggi.Sebab, perahu milik PT Pelni itu hanya bisa berlayar sampai Pelabuhan Karimunjawa. Sedangkan, untuk mencapai tiga pulau tersebut harus menggunakan kapal yang lebih kecil.https://youtu.be/KWwRTNOpZ-QReporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Ratusan warga Karimunjawa masih tertahan di Jepara. Mereka tak bisa kembali ke kampung halaman lantaran cuaca buruk dan gelombang tinggi.
Kini, mereka berkumpul di Pendapa RA Kartini Jepara, Rabu (28/12/2022). Pihak pemerintah mengumpulkan mereka untuk proses pemulangan mereka.
Salah satunya, Fahrul Alim. Warga Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa mengatakan sudah berada di Jepara sejak 14 Desember 2022 untuk menyelesaikan urusannya.
Baca: Logistik Menipis, Nelayan Karimunjawa Jepara Nekat Terjang Gelombang Tinggi
Mulanya, ia berencana kembali ke Karimunjawa pada Jumat (23/12/22). ’’Tapi karena cuaca buruk, jadinya sampai hari ini masih belum bisa pulang,’’ kata Fahrul saat ditemui
Murianews.
Selama tertahan di Jepara, Fahrul tinggal di rumah saudaranya. Selama di Jepara, seluruh pekerjaannya di Karimunjawa terbengkalai. Kendati begitu, dia tetap merasa lega karena keluarganya di Karimunjawa dalam kondisi sehat dan baik-baik saja.
Fahrul tak tertahan sendirian di Jepara. Dari pendataan terakhir, ada sebanyak 136 Kartu Keluarga (KK) yang mengalami hal sama. Rata-rata, mereka tinggal di rumah saudaranya. Namun, sebagian dari mereka tinggal di rusunawa.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengatakan akan mengevakuasi mereka. Rencananya, mereka diantar ke Pelabuhan Tanjung Mas untuk kemudian diantar ke Karimunjawa dengan salah satu kapal milik PT Pelni.
’’Rencananya diberangkatkan ke Semarang, Jumat (30/12/2022) pukul 23.00 WIB,’’ terang Edy.
Tak hanya memfasilitasi pemulangan warga, pemerintah juga memberikan bantuan logistik berupa makanan siap santap, beras, minyak goreng, telur dan susu. Kemudian, sebanyak 103 KK diberi bantuan uang tunai oleh BAZNAS senilai Rp 500 ribu.
’’Saya harap uangnya digunakan untuk biaya keberangkatan ke Karimunjawa. Kalau bisa jangan digunakan untuk kebutuhan lain,’’ tutur Edy.
Baca: Wisatawan yang Tertahan di Karimunjawa Jepara Dievakuasi dengan Selamat
Saat ini, belum seluruhnya warga yang tertahan mendaftar untuk menumpang kapal dari Semarang. Sebagian warga, terutama yang tempat tinggalnya di luar Pulau Karimunjawa masih berpikir ulang.
Seperti Pulau Nyamuk, Parang, dan Genting, mereka masih berpikir bagaimana caranya bisa sampai di rumah di tengah cuaca masih buruk dan gelombang masih tinggi.
Sebab, perahu milik PT Pelni itu hanya bisa berlayar sampai Pelabuhan Karimunjawa. Sedangkan, untuk mencapai tiga pulau tersebut harus menggunakan kapal yang lebih kecil.
https://youtu.be/KWwRTNOpZ-Q
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi