Jumat, 21 November 2025


Salah satu wisatawan, Marino Firaj Kausar (22) memilih bertahan di Karimunjawa sampai hari ini. Dia sudah 12 hari di sana untuk berlibur bersama lima temannya. Tiga laki-laki dan dua perempuan.

Selain enam orang itu, Marino mengatakan ada sekitar 40 wisatawan yang masih bertahan. Alasannya pun beragam. Ada keluarga yang membawa balita. Ada pula yang masih menunggui kendaraan pribadinya.

Baca: Gelombang Tinggi Ancam Permukiman Pesisir Jepara

Karena membawa tiga sepeda motor, Marino tak bisa ikut menumpang KM Kelimutu yang mengangkut 500 penumpang dari Karimunjawa kemarin.

’’Motor kami tidak bisa masuk KM Kelimutu. Akhirnya kami pilih bertahan dulu,’’ kata Marino saat dihubungi Murianews lewat sambungan telepon, Kamis (29/12/2022) siang.

Rencananya, dia beranjak dari Karimunjawa esok hari. Menurut informasi yang dia terimanya, ada KM Kelimutu yang berlayar dari Semarang ke Karimunjawa.

Namun, Marino berencana meninggalkan dua rekannya untuk tetap menunggui sepeda motor miliknya dan rekannya sampai ada KMP Siginjai berlayar dari Jepara ke Karimunjawa.

Baca: Wisatawan yang Tertahan di Karimunjawa Jepara Dievakuasi dengan SelamatSebelumnya, Marino hanya liburan di Karimunjawa selama tiga hari. Tetapi, karena tidak ada kapal yang berlayar ke Karimunjawa akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi, dia memilih bertahan di sana.Selama bertahan di Karimunjawa, Marino tinggal di home stay milik rekannya. Beruntung, perbekalan yang dia dan teman-temannya bawa masih cukup untuk hidup sampai sekarang.’’Kalau soal makan kami masih aman. Kondisi kami masih baik-baik saja,’’ ungkap Marino.Hanya saja, lanjut Marino, meskipun membawa kendaraan pribadi mobilitasnya sangat terbatas. Sebab, sudah sejak Kamis (22/12/2022) BBM jenis Pertalite dan Pertamax sudah habis di SPBU Karimunjawa. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler