Cuaca Masih Buruk, Karimunjawa Darurat BBM
Faqih Mansur Hidayat
Kamis, 29 Desember 2022 16:40:10
Seperti diketahui sebelumnya, BBM di SPBU Karimunjawa sudah menipis sejak Kamis (22/12/2022) lalu. Bahkan, Pertalite sudah habis pada hari itu juga.
Petinggi Desa Karimunjawa, Arif Setiawan mengungkapkan, sudah berhari-hari mobilitas masyarakat sangat terbatas. Bahkan, tak sedikit warga yang terpaksa mendorong kendarannya lantaran kehabisan BBM di tengah jalan.
Baca: Stok BBM di Karimunjawa Jepara Makin Menipis’’Pertalite dan Pertamax sudah habis berhari-hari yang lalu. Belum ada pasokan lagi,’’ kata Arif, Kamis (29/22/2022).
Beruntung, ada beberapa kapal kecil yang nekat menerjang gelombang tinggi dan cuaca buruk untuk mengambil BBM di Jepara.
BBM itu kemudian dijual eceran. Harganya pun terpaksa dinaikkan. Untuk Pertamax dihargai Rp 20 ribu per liter. Sedangkan Pertalite seharga Rp 17 ribu per liter.
Arif mengungkapkan, keterbatasan BBM di Karimunjawa tidak hanya saat cuaca buruk saja. Melainkan saat cuaca baik pun kerap terlambat tiba.
’’BBM di sini sering langka. Itu keresahan seluruh masyarakat. Saat ini darurat BBM,’’ ujar dia.Saat ini, di SPBU Karimunjawa hanya tersedia solar. Arif beralasan, itu disebabkan para nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk.Terpisah, Area Manager Communication, Relation and Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menyatakan kapal yang sudah dipersiapkan di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang masih belum bisa berlayar.Terkait dengan anggapan sering terlambatnya pengiriman BBM ke Karimunjawa, Brasto menjelaskan standar prosedurnya adalah pemesanan dan pembayaran terlebih dulu oleh SPBU. Baru kemudian dikiirim oleh Pertamina.’’Di semua SPBU diberlakukan seperti itu,’’ jelas Brasto. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Masyarakat di Kepulauan Karimunjawa sudah kehabisan BBM. Kondisi itu diakibatkan cuaca yang buruk dan gelombang masih tinggi.
Seperti diketahui sebelumnya, BBM di SPBU Karimunjawa sudah menipis sejak Kamis (22/12/2022) lalu. Bahkan, Pertalite sudah habis pada hari itu juga.
Petinggi Desa Karimunjawa, Arif Setiawan mengungkapkan, sudah berhari-hari mobilitas masyarakat sangat terbatas. Bahkan, tak sedikit warga yang terpaksa mendorong kendarannya lantaran kehabisan BBM di tengah jalan.
Baca: Stok BBM di Karimunjawa Jepara Makin Menipis
’’Pertalite dan Pertamax sudah habis berhari-hari yang lalu. Belum ada pasokan lagi,’’ kata Arif, Kamis (29/22/2022).
Beruntung, ada beberapa kapal kecil yang nekat menerjang gelombang tinggi dan cuaca buruk untuk mengambil BBM di Jepara.
BBM itu kemudian dijual eceran. Harganya pun terpaksa dinaikkan. Untuk Pertamax dihargai Rp 20 ribu per liter. Sedangkan Pertalite seharga Rp 17 ribu per liter.
Arif mengungkapkan, keterbatasan BBM di Karimunjawa tidak hanya saat cuaca buruk saja. Melainkan saat cuaca baik pun kerap terlambat tiba.
’’BBM di sini sering langka. Itu keresahan seluruh masyarakat. Saat ini darurat BBM,’’ ujar dia.
Saat ini, di SPBU Karimunjawa hanya tersedia solar. Arif beralasan, itu disebabkan para nelayan tidak melaut akibat cuaca buruk.
Terpisah, Area Manager Communication, Relation and Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho menyatakan kapal yang sudah dipersiapkan di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang masih belum bisa berlayar.
Terkait dengan anggapan sering terlambatnya pengiriman BBM ke Karimunjawa, Brasto menjelaskan standar prosedurnya adalah pemesanan dan pembayaran terlebih dulu oleh SPBU. Baru kemudian dikiirim oleh Pertamina.
’’Di semua SPBU diberlakukan seperti itu,’’ jelas Brasto.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi