Banjir, Warga Dorang Jepara Enggan Mengungsi
Faqih Mansur Hidayat
Rabu, 4 Januari 2023 14:19:26
Meski begitu, warga masih enggan mengungsi. Mereka memilih bertahan di rumahnya menjaga barang-barang miliknya.
Sukamot (60), warga setempat mengatakan, banjir paling parah terjadi di RT 4, 5, 6, 7 di RW 1. Sebanyak 39 rumah di sana sudah terendam air setinggi 10-20 sentimeter.
Baca: Jasad Santri di Jepara yang Hanyut Akhirnya DitemukanIa mengatakan, air mulai masuk ke permukiman warga sejak Minggu (1/1/2023). Disebutkan, banjir tersebut terjadi lantaran limpasan sungai yang tak mampu menampung debit kala intensitas hujan tinggi.
’’Paling parah hari ini. Semalam airnya naik lagi (karena hujan deras),’’ kata Sukamto saat ditemui
Murianews di rumahnya, Rabu (4/1/2023).
Sukamto mengatakan, banjir telah mengganggu aktivitas warga, Air yang menggenangi sebagian besar jalan desa membuat banyak motor milik warga mogok.
Sementara itu, Petinggi Desa Dorang Supratiknyo mengatakan, hingga kini mayoritas warga masih memilih bertahan di rumah.
’’Ada 6 KK yang mengungsi ke rumah saudaranya, yang rumahnya lebih tinggi,’’ kata Arif.Pantauan
Murianews, banjir paling parah berada di RW 3. Penyebabnya, wilayah itu paling dekat dengan Sungai SWD 1. Permukiman dan sungai hanya dibatasi tanggul beton setinggi dada orang dewasa.Sungai tersebut kini dipenuhi dengan enceng gondok. Akibatnya, saat debit meningkat, air melimpas.Semalam, ketinggian air di kawasan itu mencapai 80 sentimeter. Beruntung, pagi tadi air mulai menyurut. Untuk mengantisipasi limpasan air lagi, warga bergotong royong membersihkan enceng gondok.’’Kalau enceng gondok sudah tidak ada, aliran sungai bisa lancar dan tidak melimpas ke permukiman,’’ jelas dia. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Banjir terjadi di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Sekitar 500 rumah warga sudah dikepung banjir. Puluhan di antaranya bahkan sudah terendam.
Meski begitu, warga masih enggan mengungsi. Mereka memilih bertahan di rumahnya menjaga barang-barang miliknya.
Sukamot (60), warga setempat mengatakan, banjir paling parah terjadi di RT 4, 5, 6, 7 di RW 1. Sebanyak 39 rumah di sana sudah terendam air setinggi 10-20 sentimeter.
Baca: Jasad Santri di Jepara yang Hanyut Akhirnya Ditemukan
Ia mengatakan, air mulai masuk ke permukiman warga sejak Minggu (1/1/2023). Disebutkan, banjir tersebut terjadi lantaran limpasan sungai yang tak mampu menampung debit kala intensitas hujan tinggi.
’’Paling parah hari ini. Semalam airnya naik lagi (karena hujan deras),’’ kata Sukamto saat ditemui
Murianews di rumahnya, Rabu (4/1/2023).
Sukamto mengatakan, banjir telah mengganggu aktivitas warga, Air yang menggenangi sebagian besar jalan desa membuat banyak motor milik warga mogok.
Sementara itu, Petinggi Desa Dorang Supratiknyo mengatakan, hingga kini mayoritas warga masih memilih bertahan di rumah.
’’Ada 6 KK yang mengungsi ke rumah saudaranya, yang rumahnya lebih tinggi,’’ kata Arif.
Pantauan
Murianews, banjir paling parah berada di RW 3. Penyebabnya, wilayah itu paling dekat dengan Sungai SWD 1. Permukiman dan sungai hanya dibatasi tanggul beton setinggi dada orang dewasa.
Sungai tersebut kini dipenuhi dengan enceng gondok. Akibatnya, saat debit meningkat, air melimpas.
Semalam, ketinggian air di kawasan itu mencapai 80 sentimeter. Beruntung, pagi tadi air mulai menyurut. Untuk mengantisipasi limpasan air lagi, warga bergotong royong membersihkan enceng gondok.
’’Kalau enceng gondok sudah tidak ada, aliran sungai bisa lancar dan tidak melimpas ke permukiman,’’ jelas dia.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi