Kapal perang itu berangkat ke Karimunjawa, Kamis (5/1/2023). KRI Makassar berangkat dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang menuju Pelabuhan Legon Bajak Karimunjawa.
BBM yang diangkut, yakni solar sebanyak 65 kiloliter, Pertalitte 30 kiloliter, dan 5 kiloliter Dexlite. Pasokan tersebut diperkirakan mencukupi kebutuhan di Karimunjawa selama 15 hari ke depan.
Selain mengangkut BBM, kapal perang itu juga mengangkut tujuh unit genset serta satu mobil operasional PLN sebagai penguatan kelistrikan.
Kemudian, sebanyak 7 ton beras dari Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah serta 400 paket makanan dari BPBD Jawa Tengah turut diangkut. Diperkirakan kapal menempuh pelayaran selama sepuluh jam.
Komandan Pangkalan TNI AL Semarang, Kolonel Marinir Hariono Masturi mengatakan, operasi itu merupakan bagian dari tugas TNI dalam membantu persoalan kemanusiaan.
Diketahui, sudah dua pekan lebih kapal-kapal yang biasa berlayar ke Karimunjawa tak bisa berlayar akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.’’Ini bagian tugas dari TNI membantu pemerintah daerah dalam memberikan bantuan kemanusiaan,’’ kata Hariono.KRI Makassar-590 itu dimungkinkan mengalami kendala saat berlabuh di Pelabuhan Legon Bajak, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa. Pasalnya, kapal perang itu memiliki panjang 122 meter. Sedangkan, Pelabuhan Legon Bajak hanya mampu menampung badan kapal sekitar 70 meter.Berdasarkan data BMKG, gelombang di perairan Kepulauan Karimunjawa setinggi 1,25 – 2,50 meter. Dengan kecepatan angin antara 6 – 20 knots. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Seratus ribu liter BBM berbagai jenis mulai dikirim ke Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah. BBM itu diangkut menggunakan kapal perang KRI Makassar-590.
Kapal perang itu berangkat ke Karimunjawa, Kamis (5/1/2023). KRI Makassar berangkat dari Pelabuhan Tanjung Mas Semarang menuju Pelabuhan Legon Bajak Karimunjawa.
BBM yang diangkut, yakni solar sebanyak 65 kiloliter, Pertalitte 30 kiloliter, dan 5 kiloliter Dexlite. Pasokan tersebut diperkirakan mencukupi kebutuhan di Karimunjawa selama 15 hari ke depan.
Selain mengangkut BBM, kapal perang itu juga mengangkut tujuh unit genset serta satu mobil operasional PLN sebagai penguatan kelistrikan.
Kemudian, sebanyak 7 ton beras dari Dinas Ketahanan Pangan Jawa Tengah serta 400 paket makanan dari BPBD Jawa Tengah turut diangkut. Diperkirakan kapal menempuh pelayaran selama sepuluh jam.
Baca: Kirim BBM ke Karimunjawa Jepara, Kapal Perang Dikerahkan
Komandan Pangkalan TNI AL Semarang, Kolonel Marinir Hariono Masturi mengatakan, operasi itu merupakan bagian dari tugas TNI dalam membantu persoalan kemanusiaan.
Diketahui, sudah dua pekan lebih kapal-kapal yang biasa berlayar ke Karimunjawa tak bisa berlayar akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi.
’’Ini bagian tugas dari TNI membantu pemerintah daerah dalam memberikan bantuan kemanusiaan,’’ kata Hariono.
KRI Makassar-590 itu dimungkinkan mengalami kendala saat berlabuh di Pelabuhan Legon Bajak, Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa. Pasalnya, kapal perang itu memiliki panjang 122 meter. Sedangkan, Pelabuhan Legon Bajak hanya mampu menampung badan kapal sekitar 70 meter.
Berdasarkan data BMKG, gelombang di perairan Kepulauan Karimunjawa setinggi 1,25 – 2,50 meter. Dengan kecepatan angin antara 6 – 20 knots.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi