Kepala Puskesmas Nalumsari I, Nur Sahid mengatakan bayi tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, Kabupaten Kudus, Kamis (5/1/2023) pukul 14.00 WIB.
’’Kondisinya baik, sehat. Tidak apa-apa. Kita waspada saja. Khawatirnya kalau nanti membutuhkan pertolongan cepat,’’ kata Nur Sahid, Kamis (5/1/2023).
Pihaknya menyampaikan, rumah keluarga bayi tersebut dimasuki air. Kemudian, bayi diungsikan ke rumah neneknya yang posisinya lebih tinggi.
Di sisi lain, selama mengungsi, bayi tersebut jarang terkena sinar matahari. Padahal, mestinya selama kurang lebih tiga bulan pertama setelah lahir bayi harus terkena sinar matahari.
Sementara itu, sampai saat ini sudah ada sekitar 180 warga Desa Dorang yang melaporkan keluhan penyakit. Penyakit yang menyerang warga didominasi penyakit kulit berupa gatal-gatal, hypertensi, Dysipepsia, ISPA dan diare.Nur Sahid menambahkan, posko kesehatan sampai saat ini masih siaga di Balai Desa Dorang. Untuk persediaan obat-obatan masih cukup.Posko kesehatan sempat kehabisan obat gatal, Rabu (4/1/2023). Namun hari ini sudah dikirim lagi untuk persediaan beberapa hari ke depan.’’Sampai saat ini alhamdulillah kondisi warga baik dan sehat. Kami terus memantau,’’ pungkas Nur Sahid. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Bayi korban banjir di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara dilarikan ke rumah sakit. Bayi yang baru berusia 11 hari itu itu mengalami kekuningan atau penyakit icterik.
Kepala Puskesmas Nalumsari I, Nur Sahid mengatakan bayi tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Islam Sunan Kudus, Kabupaten Kudus, Kamis (5/1/2023) pukul 14.00 WIB.
’’Kondisinya baik, sehat. Tidak apa-apa. Kita waspada saja. Khawatirnya kalau nanti membutuhkan pertolongan cepat,’’ kata Nur Sahid, Kamis (5/1/2023).
Baca: Kapal Perang Pengangkut BBM Akhirnya Tiba di Karimunjawa Jepara
Pihaknya menyampaikan, rumah keluarga bayi tersebut dimasuki air. Kemudian, bayi diungsikan ke rumah neneknya yang posisinya lebih tinggi.
Di sisi lain, selama mengungsi, bayi tersebut jarang terkena sinar matahari. Padahal, mestinya selama kurang lebih tiga bulan pertama setelah lahir bayi harus terkena sinar matahari.
’’Kurang kena sinar matahari,’’ kata Nur Sahid.
Sementara itu, sampai saat ini sudah ada sekitar 180 warga Desa Dorang yang melaporkan keluhan penyakit. Penyakit yang menyerang warga didominasi penyakit kulit berupa gatal-gatal, hypertensi, Dysipepsia, ISPA dan diare.
Nur Sahid menambahkan, posko kesehatan sampai saat ini masih siaga di Balai Desa Dorang. Untuk persediaan obat-obatan masih cukup.
Posko kesehatan sempat kehabisan obat gatal, Rabu (4/1/2023). Namun hari ini sudah dikirim lagi untuk persediaan beberapa hari ke depan.
’’Sampai saat ini alhamdulillah kondisi warga baik dan sehat. Kami terus memantau,’’ pungkas Nur Sahid.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi