Jalan Desa Damarwulan Jepara Longsor
Faqih Mansur Hidayat
Selasa, 7 Februari 2023 14:02:19
Sekertaris Desa Damarwulan, Hariyoto mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (7/2/2023). Lokasinya berada di RT 8 RW 1 Dukuh Ngrambe, Desa Damarwulan.
Jalan itu menghubungkan antara antar RT 9, 8 dan 6. Ruas itu juga terhubung ke jalan utama desa.
Hariyoto mengatakan, sebelum longsor terjadi, wilayah tersebut diguyur hujan sejak tangah malam. Akibatnya, tanah pada tebing setinggi lima meter dan lebar enam meter itu gembur. Kemarin, kata dia, permukaan jalan di area itu sudah mengalami retakan-retakan.
’’Saat longsor warga sedang tidur. Karena memang hujan deras,’’ kata Hariyoto.
Baca: 20.438 Warga Jepara Bakal Dapat Pengalaman Pertama NyoblosTiba-tiba, lanjut dia, dua warga setempat mendengar adanya suara gemuruh longsoran tanah. Mereka langsung mendatangi lokasi lalu mengabarkannya kepada warga lain.
’’Beruntung tidak ada korban jiwa,’’ ujar Hariyoto.
Hariyoto mengatakan, sisi kanan dan kiri tebing tersebut terdapat rumah warga. Beruntung, tak ada bagian rumah yang ikut terbawa longsor. Hanya saja, jalan tersebut kini sudah tak bisa dilewati kendaraan roda empat.Rencana, longsoran itu ditangani secara permanen. Namun, penanganan permanen menunggu anggaran Dana Desa cair.’’Nanti disupport dengan Dana Desa (DD) di bulan lima (Mei, red). Nanti kalau DD sudah cair,’’ jelas Hariyoto.Selain alasan efisiensi, Hariyoto juga mempertimbangkan kondisi gorong-gorong di bawah jalan itu yang terlalu sempit.Pihaknya menilai, sempitnya gorong-gorong itu juga mengakibatkan longsor. Sebab, debit air yang melintas dalam jumlah besar tidak mampu dibendung gorong-gorong. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi
Murianews, Jepara – Salah satu ruas jalan Desa Damarwulan, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara longsor. Akibatnya, jalan penghubung antar RT itu lumpuh.
Sekertaris Desa Damarwulan, Hariyoto mengatakan, longsor terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (7/2/2023). Lokasinya berada di RT 8 RW 1 Dukuh Ngrambe, Desa Damarwulan.
Jalan itu menghubungkan antara antar RT 9, 8 dan 6. Ruas itu juga terhubung ke jalan utama desa.
Hariyoto mengatakan, sebelum longsor terjadi, wilayah tersebut diguyur hujan sejak tangah malam. Akibatnya, tanah pada tebing setinggi lima meter dan lebar enam meter itu gembur. Kemarin, kata dia, permukaan jalan di area itu sudah mengalami retakan-retakan.
’’Saat longsor warga sedang tidur. Karena memang hujan deras,’’ kata Hariyoto.
Baca: 20.438 Warga Jepara Bakal Dapat Pengalaman Pertama Nyoblos
Tiba-tiba, lanjut dia, dua warga setempat mendengar adanya suara gemuruh longsoran tanah. Mereka langsung mendatangi lokasi lalu mengabarkannya kepada warga lain.
’’Beruntung tidak ada korban jiwa,’’ ujar Hariyoto.
Hariyoto mengatakan, sisi kanan dan kiri tebing tersebut terdapat rumah warga. Beruntung, tak ada bagian rumah yang ikut terbawa longsor. Hanya saja, jalan tersebut kini sudah tak bisa dilewati kendaraan roda empat.
Rencana, longsoran itu ditangani secara permanen. Namun, penanganan permanen menunggu anggaran Dana Desa cair.
’’Nanti disupport dengan Dana Desa (DD) di bulan lima (Mei, red). Nanti kalau DD sudah cair,’’ jelas Hariyoto.
Selain alasan efisiensi, Hariyoto juga mempertimbangkan kondisi gorong-gorong di bawah jalan itu yang terlalu sempit.
Pihaknya menilai, sempitnya gorong-gorong itu juga mengakibatkan longsor. Sebab, debit air yang melintas dalam jumlah besar tidak mampu dibendung gorong-gorong.
Reporter: Faqih Mansur Hidayat
Editor: Zulkifli Fahmi