Jumat, 21 November 2025


Itu merujuk dari menurunnya alokasi pupuk subsidi di Jepara pada tahun ini. Di mana, penurunan alokasi itu akibat banyaknya pupuk subsidi yang tak terserap pada tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jepara, pada 2022 lalu Kabupaten Jepara mendapat alokasi pupuk urea sebesar 15.551 ton. Dari alokasi itu, realisasi serapannya hanya 15.065 ton.

Baca: Perbaikan Jalan Jepara-Kelet Butuh Rp 50 Miliar

Sementara, pada pupuk NPK, Kabupaten Jepara mendapat alokasi 15.000 ton di tahun 2022. Dari alokasi itu hanya terserap 14.348 ton. Kelebihan itu kemudian dikembalikan ke Kementrian Pertanian.

Sedangkan, tahun ini, alokasi pupuk subsidi tahun 2023 jenis Urea sebanyak 15.193 ton. Sedangkan jenis NPK sebanyak 9.374 ton.

’’Pengurangan itu bukan tanpa sebab. Di satu sisi ada fakta pupuk subsidi tidak terserap, di sisi lain petani teriak-teriak kekurangan pupuk,’’ kata Andang, Jumat (10/2/2023).

Andang meminta dinas teknis lebih cermat mendata ulang para petani yang mestinya medapatkan pupuk subsidi. Pemerintah daerah harus memetakan lagi supaya sasarnnya tepat.Kemudian, Andang juga menyoroti masalah Kartu Tani. Ternyata masih ada berbagai persoalan di kalangan petani. Ada yang kartunya tidak aktif sampai belum terbagi.Untuk itu, Andang meminta agar para pendamping bisa lebih aktif membantu kesulitan mereka. Sehingga, masalah-masalah di bawah bisa segera terurai.’’Pendamping harus mendampingi para petani. Apalagi mereka yang tidak paham teknologi. Harus rajin-rajin turun ke bawah memang,’’ pungkas dia. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler