Kamis, 20 November 2025


Kepala Bidang Pangan, Holtikultura dan Perkebunan pada Dinas Ketahahan Pangan dan Peternakan (DKPP) Jepara, Dian Satriadi mengatakan, produksi beras di Jepara sering surplus setiap tahunnya.

Pada tahun 2022 lalu, Dian mencatat produksi beras mencapai 150.373 ton. Sedangkan, kebutuhan beras masyarakat Kota Ukir sebanyak 112.279 ton.

’’Artinya, di tahun lalu kita surplus 38.094 ton,’’ sebut Dian kepada Murianews, Selasa (14/2/2023).

Baca: Stok Beras di Jepara Dipastikan Aman

Untuk tahun 2023 ini, DKPP belum bisa memproyeksikan target produksi beras. Di sisi lain, produksi beras terancam berkurang. Masalahnya, tak sedikit lahan yang gagal panen karena terendam banjir.

Dian menyebutkan, luas lahan sawah di seluruh wilayah Kabupaten Jepara seluas 25.659,33 hektare area. Lahan seluas itu dinilai sudah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Jepara.

Untuk mencapai target surplus, kata Dian, DKPP Jepara terus menggenjot berbagai program. Antara lain memberikan bantuan bibit padi dan memudahkan akses pupuk bersubsidi.

Dian mengungkapkan, sebagian petani di Jepara mengalami perubahan pola tanam. Biasanya petani menanam padi selama dua kali musim tanam.Namun, dalam beberapa tahun terakhir pola itu berubah. Petani hanya menanam padi dalam satu musim tanam. Selebihnya, petani menanam palawija seperti jagung.’’Kalau dua kali musim tanam menanam padi, potensi surplus akan besar,’’ jelas Dian.Untuk wilayah yang tidak bisa menanam padi selama dua musim tanam, DKPP memberikan bantuan tanaman lain seperti kacang hijau. Seperti tahun lalu, di Kecamatan Kedung ditanami kacang hijau di lahan seluas 100 hektare area.Dian menilai, potensi hasil panen kacang hijau cukup menjanjikan. Bahkan, saat beberapa kabupaten gagal panen, stok kacang hijau di Jepara aman dan kebutuhan pasar lokal tercukupi. Reporter: Faqih Mansur HidayatEditor: Zulkifli Fahmi

Baca Juga

Komentar

Terpopuler